Nakita.id – Siapa yang tak khawatir ketika mendapati anak sedang demam? Ibu perlu memahami bahwa demam bukanlah sebuah penyakit melainkan gejala dari infeksi tertentu . Demam yang terjadi pada anak bisa saja memang hal yang normal namun ada pula yang perlu dikhawatirkan.
Demam pada bayi biasanya bervariasi. Mungkin saja hanya terjadi satu hari saja atau terjadi dengan suhu naik turun. Untuk memastikan apakah benar demam bayi naik turun, ada baiknya Ibu mengukur secara tepat suhu anak.
Lakukan pemantauan setiap jam sekali untuk memastikan suhu tubuh dengan pengukuran termometer. Jangan hanya memeriksa pada bagian kepala bayi saja karena memang bagian kepala cenderung lebih hangat dibanding bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Bayi Demam
Setelah terpantau, barulah Ibu bisa mengetahui demam bayi naik turun ini berbahaya atau tidak. Ibu sebaiknya tidak perlu waspada jika demam yang terjadi kurang dari lima hari dan si kecil tidak terlihat rewel.
Ibu tak perlu khawatir jika ia masih bisa bermain dan makan serta minum secara normal. Ibu mungkin mendapati si kecil yang tampak lebih lesu dari biasanya. Waspada jika bayi di bawah usia 3 bulan demam hingga mencapai 39 derajat celcius. Sementara pada anak di atas 3 bulan, suhu ini masih dianggap demam dalam batas normal.
Baca juga: Bayi Demam Di Bagian Kepala Saja, Berbahayakah?
Lalu, bagaimana cara menghadapi demam bayi naik turun ini? Barbara Huggins, MD, profesor pediatri di University of Texas Health Center mengungkapkan Ibu bisa menggunakan obat penurun suhu demam jika bayi mengalami suhu 39 hingga 40 derajat celcius.
Pastinya Ibu perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Ibu bisa berkonsultasi pada dokter dengan memerhatikan berat badan si kecil agar dosisnya sesuai. Ibu bisa menggunakan obat seperti acetaminophen dan ibuprofen. Hindari pemberian aspirin untuk mengatasi demam bayi naik turun.
Baca juga: Pentingnya Mengenali Suhu Tubuh Bayi Saat Demam
Selain menggunakan obat-obatan, Ibu bisa mengatasi demam bayi naik turun dengan kompres. Tapi jangan salah saat menggunakan kompres ya, Bu! Seperti dilansir dari Kompas.com, Mulya Rahma Karyanti, seorang dokter spesialis anak sekaligus Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan FKUI merekomendasikan agar Ibu menggunakan air hangat.
Menurutnya, air dingin atau es justru meningkatkan suhu tubuh. Air hangat akan membuka pori-pori pada kulit sehingga panas dalam tubuh akan keluar. Kompres juga sebaiknya tak hanya dilakukan pada bagian kepala saja melainkan bagian tubuh yang mengandung lipatan seperti paha dan ketiak.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR