Nakita.id.- Para ilmuwan sekarang percaya bahwa orang yang tidur lebih dari sembilan jam sehari lebih rentan terhadap mimpi buruk.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal New Scientist pada Agustus 2017, peneliti Stephanie Rek dari Universitas Oxford di Inggris dan timnya mempelajari 846 orang dan menemukan, semakin lama orang tidur, semakin tinggi kemungkinan orang-orang ini bermimpi buruk.
Saat penelitian berlangsung, Rek dan kawan-kawan bertanya kepada subjek tentang pola mimpi para partisipan, frekuensi tidur mereka dan tingkat keparahan mimpi buruk mereka sebelum memulai studi. Rek juga menanyakan kondisi psikologis dan keuangan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Para peserta umumnya sepakat bahwa mimpi buruk biasanya dipicu oleh kegelisahan masa depan atau ketakutan melakukan sesuatu yang salah.
Baca juga: Ibu Kurang Tidur Bisa Membahayakan Janin
Yang menarik, tim juga menemukan kaitan antara terjadinya mimpi buruk dan tidur lebih dari sembilan jam semalam.
Rek mengatakan tidur lebih lama bisa meningkatkan jumlah rapid eye movement, fase dimana mimpi buruk paling sering terjadi.
Sebagai pembanding, ditemukan bahwa stres mungkin tidak menyebabkan mimpi buruk.
Sebaliknya, mungkin saja orang-orang yang memiliki mimpi buruk cenderung terganggu kualitas tidurnya, memperburuk kekhawatiran mereka pada hari berikutnya yang membuat mereka tidur lebih lama selama sisa minggu ini.
Baca juga: Lakukan Beberapa Hal Ini Sebelum Tidur Untuk Membantu Menurunkan Berat Badan
Apa pun hubungan mendasar antara kekhawatiran, mimpi buruk dan terlalu banyak tidur, intervensi mungkin bisa dilakukan.
"Misalnya, kekhawatiran dapat diobati secara efektif dengan menggunakan pendekatan perilaku kognitif. Pendekatan ini juga membuka kemungkinan melakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah hal ini dapat meredakan mimpi buruk," kata Rek. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR