Nakita.id - Setiap orangtua ingin melindungi anaknya. Tentu, kita juga ingin si buah hati tetap aman berada di sekitar Ayah atau Ibunya.
Namun, disarankan agar orangtua tak perlu terlalu khawatir dan protektif (kelewat melindungi). Mengapa?
Proteksi berlebih berasal dari cinta dan hasrat untuk mencegah bahaya. Sisi positifnya, bayi yang terlindungi akan bebas dari tekanan dan ketegangan kehidupan sehari-hari yang mungkin dialami oleh anak-anak lain seusianya.
Tapi ingatlah, anak juga memerlukan kebebasan untuk mengeksplorasi, sehingga ia akan belajar bagaimana menentukan batasan untuk dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
(Baca juga : Ini Akibat yang Tidak Disadari Jika Orang Tua Suka Menindas Anak-anaknya)
Namun, hal ini tidak akan terjadi jika kita mencegahnya dari risiko karena terlalu ingin melindungi dari lingkungan sekitarnya, yang ternyata sebenarnya sangat anak-anak butuhkan di masa-masa tumbuh kembangnya.
Penelitian telah menemukan bahwa ada beberapa karakteristik yang terkait dengan anak yang dibesarkan dengan cara seperti ini, termasuk kurangnya kepercayaan diri. Anak akan tumbuh menjadi terlalu bergantung pada orangtuanya dan sering meminta bantuan.
Selain itu, ia cenderung takut menghadapi situasi dan tantangan baru.
Dan ketika bayi terlalu terlindungi, dorongan alami untuk menjelajahi lingkungannya dihambat oleh peraturan keselamatan yang terlalu ketat.
Untuk membantu si kecil tetap aman sekaligus memberi ruang untuk bereksplorasi, pertimbangkan saran berikut ini:
Dunia bisa menjadi tempat yang berbahaya dan orangtua perlu waspada. Tapi ingatlah, bayi perlu belajar melalui pengalaman.
Jika kita membuatnya terlalu terlindungi, ia akan kehilangan kesempatan penting itu.
(Baca juga : Terlalu Protektif Bikin Tumbuh Kembang Bayi Terhambat)
Penting untuk menjauhkan rasa penasaran anak dari bahaya sehari-hari di rumah, terkait dengan perabotan rumah tangga dan aliran listrik di sekitar.
Pastikan Ibu meletakkan penutup di soket listrik dan kunci lemari. Simpan pula kotak P3K di luar jangkauan anak.
Ada saat-saat ketika bayi bisa dengan mudah menekan batas dan menyakiti dirinya sendiri.
Bila itu terjadi, hiburlah ia, lalu bantu ia kembali dengan cara membiarkannya mencoba hal yang sama sekali lagi.
Jika ia melukai dirinya sendiri saat bermain, ajarkan kepadanya bagaimana kejadian tersebut bisa dihindari.
Semakin Ibu berbicara kepadanya tentang apa yang bisa ia lakukan untuk menjaga dirinya tetap aman, semakin ia akan belajar bersikap bertanggung jawab.
(Baca juga : Bayi Boleh Tidur Sekamar dengan Orangtua, Asalkan Tahu Aturannya)
Anak kecil belajar lebih efektif saat ia memiliki berbagai kesempatan bermain, mulai dari lokasi indoor hingga outdoor.
Itu sebabnya, ada baiknya membiarkan anak bermain di taman atau kolam bola bersama dengan teman-teman sebayanya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR