Nakita,id.- Normalnya, rahim berada dalam posisi antefleksi dan anteversi. Pada posisi antefleksi, posisi fundus (bagian paling atas dari rahim) condong ke depan dan ke arah perut. Jadi, menengadah ke depan.
Menurut Dr. dr. Sudirmanto, SpOG(K) dari RS RS Royal Taruma, Jakarta, mayoritas perempuan memiliki rahim dengan letak seperti ini. Jika suami istri usai melakukan hubungan seks, sperma akan menggenang di sana dan memudahkan perjalanan sperma menuju sel telur.
Sedangkan pada posisi anteversi berarti rahim terdorong ke depan. Posisi rahim ini tidak akan memengaruhi fertilitas. Berhubungan intim dengan posisi menungging dan penetrasi dari arah belakang mempermudah sperma untuk menemukan jalan masuk ke mulut rahim.
KELAINAN RAHIM
Bila letak rahim tidak berada pada posisi keduanya, maka dikatakan kelainan letak. Namun kelainan letak rahim tak semuanya menyebabkan keluhan atau penyakit maupun infertilitas.
Baca juga: Kelainan Letak Rahim Penyebab Sulit Hamil
Contoh kelainan rahim adalah posisi retrofleksi (tengadah ke belakang). Sekitar 20—30% perempuan memiliki rahim dengan posisi ini, disebut juga posisi “terbalik”.
Kondisi ini bisa diketahui melalui periksa dalam. Jika sperma yang akan membuahi sel telurnya “lamban”, setelah hubungan intim biasanya cairan sperma (yang pada dasarnya memang sudah lamban) seolah-olah tumpah keluar semua tanpa sempat membuahi. Pembuahan pun sulit terjadi.
Secara medis, belum ada bukti kondisi rahim retrofleksi memengaruhi kesuburan. Rahim seperti ini bukanlah penyakit. Sama seperti variasi bentuk pinggul, kondisi ini sekadar variasi posisi organ intim.
Pada rahim seperti ini, memang posisi mulut rahim tidak menghadap arah kedatangan sperma. Akibatnya, sperma mesti “berjuang” keras untuk memasuki rahim. Bukan berarti pembuahan tak mungkin terjadi. Bila kualitas sperma baik dan mampu bergerak lincah, akhirnya sel telur akan berhasil dibuahi.
Baca juga: Rahim Menghadap Belakang Perlu Diurut Untuk Mengoreksi Posisinya
Coba atur posisi berhubungan intim, yaitu dengan posisi menyamping atau dari belakang. Atau, ambil posisi membungkuk/bersujud, biarkan penetrasi dilakukan dari belakang.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR