Nakita.id - Buat pengguna media sosial yang hobi mengunggah hasil fotonya di akun pribadi, ada kabar baik. Ternyata sering mengambil foto dan memasukkannya ke akun media sosial, seperti Instagram dan Twitter, bisa membuat ingatan lebih kuat.
Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Psychological Science mengungkapkan bahwa mengambil foto untuk diunggah ke media sosial dapat memperbaiki ingatan terhadap benda atau objek yang dilihat. Para peneliti menemukan fakta bahwa orang-orang yang memotret selama kunjungan di museum memiliki 7% ingatan yang lebih baik mengenai kunjungan tersebut, daripada mereka yang hanya melihat-lihat.
Bahkan jika responden tidak melihat kembali foto-foto yang telah diambil setelah kunjungan, ingatan mereka tentang apa yang dilihat masih jauh lebih baik daripada mereka yang tidak memotret. Tidak hanya itu, melihat kembali foto-foto kenangan tersebut bisa menjadi hiburan saat harus menghadiri acara yang membosankan, seperti acara kantor.
Studi dilakukan dengan membagi dua kelompok yang terdiri atas 294 peserta. Kelompok pertama diperbolehkan untuk mengambil hingga 10 foto pada kunjungan ke museum, sementara kelompok kedua tidak boleh mengambil foto apa pun dan hanya menikmati kunjungan tersebut. Namun kedua kelompok diharapkan mendengarkan panduan audio yang disediakan sambil menjelajah museum.
Hasilnya, mereka yang bisa memotret saat kunjungan ke museum bisa mengingat kembali apa yang mereka lihat 7% lebih baik. Hal ini dilihat melalui hasil kuis pilihan ganda yang diberikan kepada peserta setelah melalukan kunjungan.
“Temuan ini menunjukkan bahwa memiliki kamera mengubah cara orang mendapatkan pengalaman dengan cara yang berbeda. Bahkan ketika orang tidak memotret objek tertentu, tapi sebenarnya memiliki kamera dan berniat untuk memotret, mereka akan mengingat objek itu lebih baik daripada orang yang tidak memiliki kamera dengan,” kata penulis penelitian ini
Sayangnya, meski memiliki ingatan yang lebih kuat karena memotret, peserta justru memiliki ingatan yang buruk berdasarkan kemampuan audio mereka. Mereka kesulitan mengingat apa yang didengar melalui panduan audio yang diperdengarkan, karena terlalu sibuk mengambil gambar.
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR