Nakita.id.- Banyak dari kita menyukai kopi untuk memulai kegiatan. Selain karena rasanya yang unik, kopi dengan kafeinnya adalah stimulan bagi otak.
Selain kafein, kopi juga mengandung zat kimia lain yang memberi efek stimulan dengan meningkatkan produksi kortison dan adrenalin.
Sebetulnya, kedua hormon ini dihasilkan oleh tubuh sebagai reaksi terhadap stres: apakah akan terus fight (menghadapi masalah) atau justru flight (lari dari masalah)?
Cokelat dan kopi sama-sama mengandung kafein serta sederet nutrisi lainnya. Dalam kadar tertentu, kafein memberi efek positif, tetapi jika berlebih dapat membawa efek negatif.
Penyuka cokelat dan kopi sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 200 mg kafein sehari yang mungkin didapat dari berbagai minuman dan makanan seperti teh, kopi, cokelat, kola, dan energy drink.
Inilah jumlah kafein yang terdapat dalam makanan dan minuman berdasarkan takaran yang biasa kita pakai seperti dikutip dari situs prevention.com
- Satu mug kopi instan= 100 mg kafein
- Satu mug kopi saring = 140 mg kafein
- Satu mug teh = 75 mg kafein
- Satu kaleng minuman kola = 40 mg kafein
- Satu kaleng energy drink = mencapai 80 mg kafein
- Satu batang cokelat 50 g = mencapai 50 mg kafein
- Satu batang cokelat susu 50 g = mencapai 25 mg kafein
EFEK POSITIF KOPI
- Mengurangi risiko gangguan kantung empedu dan terbentuknya batu empedu.
Dua studi yang dilakukan tim dari Harvard School of Public Health sudah membuktikan, terjadi pengurangan risiko gangguan kantung empedu dan pembentukan batu empedu pada laki-laki dan perempuan peminum kopi.
Kafein memegang peranan pada penurunan risiko ini, karena studi terhadap peminum decaffeinated coffee (kopi yang dihilangkan kafeinnya) tidak menunjukkan hasil yang sama.
- Mempertahankan performa kemampuan berpikir.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR