Nakita.id.- Impotensi atau Erectil Dysfunction/Disfungsi Ereksi (DE) adalah ketidakmampuan suami untuk memulai/mendapatkan/ mempertahankan ereksi atau kekerasan organ vitalnya secara optimal serta mencapai ejakulasi atau klimaks saat bercinta dengan istri. Dalam bahasa awam dikenal dengan istilah lemah syahwat.
Menurut dr. Prima Progestian, Sp.OG dari RSIA Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta, sebenarnya, masih wajar jika seorang lelaki mengalami gangguan ereksi sesekali.
Namun, bila kejadiannya dalam rentang waktu tertentu, misal 3 bulan, dapat mengakibatkan stres, masalah relasional dengan pasangan, atau menurunnya kepercayaan diri. Bahkan, juga bisa membuat istri sulit hamil.
Baca juga: Disfungsi Ereksi Apakah Itu
MASALAH FISIK DAN PSIKIS
Ada beragam faktor risiko ataupun penyebab terjadinya impotensi. Namun, secara umum dibagi menjadi 2 elemen, yaitu fisik dan psikis.
Faktor Fisik
- Adanya gangguan pada sistem susunan saraf pusat, seperti penyakit stroke dan multiple sclerosis (gangguan pada otak dan sumsum tulang belakang).
- Masalah pada jantung, seperti terjadi sumbatan/penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis.)
- Obesitas dan diabetes.
- Menderita penyakit pembuluh darah, misalnya vaskuler perifer (penyakit pembuluh darah perifer yang memengaruhi sirkulasi darah).
- Adanya trauma atau cedera yang memengaruhi area panggul atau saraf tulang belakang. Atau kerusakan saraf yang mengontrol ereksi.
- Pernah menjalani tindakan operasi sehingga fungsi seks menurun. Misal, bedah ortopedik di area panggul, bedah pembesaran atau kanker prostat, kanker usus besar, pembedahan fistula, atau pengobatan radiasi kanker.
- Mengalami sindrom metabolisme atau ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan tekanan darah meningkat/hipertensi, kadar insulin tinggi, lemak/kolestrol tinggi, ada masalah kelenjar hipofise yang menyebabkan tingginya kadar hormon prolaktin dalam darah dan menurunnya kadar hormon testosteron.
- Adanya luka pada jaringan di dalam penis (peyronie’s).
- Perokok. Zat dalam tembakau membatasi aliran darah ke vena dan arteri sehingga memicu disfungsi ereksi.
- Konsumsi alkohol, penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang.
- Penggunaan obat-obatan, seperti antidepressant, antihistamin, obat tekanan darah tinggi, nyeri atau kanker prostat.
Faktor Psikologis
Adanya masalah mental dapat memengaruhi gairah seksual dan disfungsi ereksi. Kendala psikis yang dapat memicu disfungsi ereksi, di antaranya: stres, cemas berlebihan, dan depresi.
Masalah komunikasi dengan pasangan, sulit membina hubungan yang baik, dan sebagainya, bisa ikut memperparah masalah impotensi.
Adakalanya masalah impotensi yang terjadi adalah kombinasi antara kendala fisik dan psikis. Misal, adanya gangguan fisik menyebabkan kecemasan sehingga berefek pada respons seksual atau ereksi yang makin buruk.
Baca juga: 5 Cara Agar Mr P Suami Tahan Lama
TANGANI DENGAN TEPAT
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang muncul. Untuk membedakan penyebab fisik atau psikis, dilihat dari kemampuan ereksi saat bangun pagi (morning erection).
Jika Ayah masih dapat mengalami morning erection, kemungkinan impotensi disebabkan masalah psikis. Demikian sebaliknya.
Pemeriksaan fisik dilakukan, misalnya, testis, untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.
Kemudian, pemeriksaan yang mungkin perlu dilakukan adalah: pemeriksaan darah lengkap; pemeriksaan gula darah untuk diabetes; pemeriksaan kadar TSH; USG penis; cek hormonal; periksa kadar testosteron; serta periksa DHEA dan Estradiol.
Impotensi biasanya dapat diobati tanpa pembedahan dan jenis pengobatan bergantung pada penyebabnya. Jika penderita mengalami depresi, bisa diberikan obat antidepresi, misal. Jadi, untuk tata laksana, obati faktor risiko.
Yang pasti, jika ada disfungsi ereksi, seperti gangguan mencapai ereksi yang kuat atau gangguan mempertahankan ereksi ketika berhubungan intim, segera periksa ke dokter yang menguasai masalah seksologi atau andrologi. Impotensi dapat disembuhkan jika penanganannya tepat.
Baca juga: Pycnogenol Solusi Atasi Disfungsi Ereksi
CEGAH DENGAN GAYA HIDUP SEHAT
Impotensi dapat dicegah bila Ayah menerapkan gaya hidup sehat dan dapat mengatur kendala kesehatannya dengan baik. Adapun upaya yang bisa dilakukan adalah berhenti merokok, hindari minum alkohol, jangan menyalahgunakan obat-obatan, kurangi stres, olahraga secara teratur, lakukan pemeriksaan medis secara berkala.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli bila ada masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes atau masalah kesehatan kronis lainnya. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR