Nakita.id - Pernahkah Moms mencoba melakukan diet air putih?
Diet air putih mengharuskan kita tidak mengonsumsi apapun selain air putih dan biasanya berlangsung selama 24-72 jam.
Beberapa orang melakukan diet air putih demi menurunkan berat badan secara cepat.
Baca Juga : Diet Air Putih Hangat Setiap Pagi, Moms Akan Terkejut Melihat Perubahan Pada Tubuh
Dengan melakukan diet air putih, berat badan akan berkurang 6-10 kg dalam beberapa hari saja.
Bahkan menurut penelitian, jika diet ini rutin dilakukan dapat menurunkan berat badan hingga 1 kilogram sehari, bahkan lebih.
Riset ini dilakukan di Inggris dengan melibatkan 84 orang yang memiliki berat badan berlebih.
Mereka dibagi ke dalam dua kelompok.
Kelompok pertama diminta untuk minum air sebelum makan, sedangkan kelompok kedua hanya diminta membayangkan dirinya sudah kenyang.
Hasilnya, kelompok pertama mengalami penurunan berat badan lebih banyak sekitar 1,3 kg dibanding kelompok kedua.
Selain menurunkan berat badan, diet air putih juga bermanfaat untuk memperbaiki mood, melancarkan pencernaan, meringankan rasa sakit, hingga mencegah risiko penyakit kanker, jantung, dan diabetes.
Namun jika Moms ingin mencoba melakukan diet ini, sebaiknya pikir ulang dulu.
Pasalnya, diet air putih ternyata bisa berbahaya.
Baca Juga : Diet Air Putih, Turunkan Berat Badan 1 Kg Per Hari
Diet air putih justru bisa menjadi bumerang jika Moms melakukan selama lebih dari 3 hari atau untuk orang yang menderita asam urat, diabetes, ginjal kronis, gangguan makan.
Berikut beberapa bahaya melakukan diet air putih.
Bukan lemak yang hilang saat berat badan turun
Diet air putih membatasi asupan kalori, sehingga berat badan Moms akan turun drastis ketika melakukan diet ini.
Sayangnya, berat badan yang turun bisa berasal dari air, karbohidrat, dan massa otot, bukan lemak seperti yang diharapkan.
Baca Juga : Tips Menjemur Pakaian Agar Cepat Kering, Wangi, dan Bebas Jamur di Musim Hujan
Dehidrasi
Meski terdengar aneh, namun diet air putih justru bisa menyebabkan dehidrasi
Hal ini karena sekitar 20%-30% asupan air harian berasal dari makanan.
Jika Moms minum air dalam jumlah banyak dan tak mengonsumsi makanan sama sekali, kemungkinan akan tetap mengalami dehidrasi.
Gejala dehidrasi meliputi pusing, mual, sakit kepala, konstipasi, tekanan darah rendah, dan produktivitas rendah.
Hipotensi Ortostatik
Hipotensi ortotostatik merupakan penurunan tekanan darah yang terjadi ketika kita tiba-tiba berdiri kemudian merasa pusing hingga berisiko pingsan.
Jika Moms mengalami hal ini saat melakukan diet air putih, sebaiknya segera hentikan karena diet ini mungkin tidak cocok untuk Moms.
Kematian mendadak
Melansir dari Lifehack, ada banyak kasus kematian mendadak ketika melakukan diet air putih.
Penyebab meninggalnya antara lain karena asidosis laktat akut dan jantung sudah lemah sebelumnya karena obesitas.
Baca Juga : Sehari Sebelum Ulang Tahun ke-10, Bocah Ini Mencoba Bunuh Diri Karena Tak Tahan Dibully
Memperparah sakit
Orang-orang dengan kondisi medis berikut ini sebaiknya meminta saran terlebih dahulu kepada dokter jika ingin melakukan diet air putih.
Pasalnya, diet air putih bisa jadi memperparah kondisi mereka.
- Asam urat, diet air putih dapat meningkatkan produksi asam urat.
- Diabetes, diet air putih dapat meningkatkan risiko efek samping pada diabetes tipe 1 dan tipe 2.
- Sakit ginjal kronis, diet air putih dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada ginjal orang yang menderita penyakit ginjal kronis.
- Gangguan makan, ada beberapa bukti bahwa diet air putih dapat mendorong gangguan makan seperti bulimia, terutama pada remaja.
Jika ingin melakukan diet air putih secara sehat, sebaiknya Moms melakukannya dalam jangka pendek(kurang dari 3 hari).
Selain itu, buatlah jeda yang agak lama, paling tidak sekitar 3 minggu baru melakukan diet lagi.
Moms juga bisa mencoba diet lain yang lebih aman seperti diet intermiten.
Baca Juga : 8 Cara Sederhana dan Alami Usir Cicak dari Dalam Rumah
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | LifeHack,Healthline,Livestrong,nakita |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR