Nakita.id - Ratna Galih harus vakum shooting dan banyak istirahat karena kondisi perutnya yang membesar.
Ia sempat dilarikan ke rumah sakit di Jakarta lalu mengunggah foto dengan selang oksigen di hidungnya.
Padahal sebelumnya Ratna Galih baru saja menerima penghargaan sebagai aktris tersilet 2018 di acara Silet Awards 2018.
Baca Juga : Berperut Besar Seperti Hamil 8 Bulan, Ratna Galih Bocorkan Penyakitnya
Ratna Galih dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah penerimaan penghargaan di Silet Awards 2018.
Kondisi ibu 3 anak yang mendadak dilarikan ke rumah sakit hingga harus vakum shooting sementara waktu itu pun membuat penggemar khawatir.
Seorang warganet pun sempat bertanya tentang kondisi Ratna Galih melalui fitur ask question di story instagram.
Melalui story instagramnya, mantan Raffi Ahmad itu mengaku sedang terkapar di rumah sakit karena penumpukan cairan di rongga perut yang membuat perutnya membesar.
Akibat penumpukan cairan di rongga perut itu, Ratna Galih menjadi sesak napas dan pergerakannya terbatas.
"Bukan sayang...aku lagi terkapar di Rumah Sakit, karena ada penumpukan cairan di rongga perut, makanya jadi sesek napas and pergerakan aku terbatas," tulis Ratna Galih di story instagram.
Baca Juga : Usai Jennifer Dunn Bebas, Faisal Harris dan Sarita Abdul Mukti Juga Resmi Cerai
Moms perlu mengetahui penyakit akibat penumpukan cairan di rongga perut seperti yang dialami Ratna Galih.
Sebelumnya, mantan Presiden Soeharto juga pernah mengalami penyakit serupa yakni penumpukan cairan di dalam tubuh.
Punumpukan cairan bisa di dalam tubuh maupun di luar tubuh.
Jika terjadi di luar tubuh berupa pembengkakan, sembab atau oedema.
Bila penumpukan cairan terjadi di rongga tubuh disebut ascites atau asites.
Penumpukan cairan di dalam tubuh ini bisa terjadi di rongga perut yang menyebabkan buncit berisi cairan seperti yang dialami Ratna Galih.
Bisa juga terjadi di rongga paru-paru, sehingga napas jadi sesak dan jantung sesak.
Penumpukan cairan di dalam tubuh ini bisa terjadi karena kelemahan pemompaan jantung maupun gangguan ginjal.
Baca Juga : Ahmad Dhani Rasakan Hal Lain Memiliki Shafeea Ahmad, Ini Keuntungan Punya Anak Perempuan!
Melansir dari Kompas.com tahun 2008, kasus bengkak oleh timbunan cairan (oedema) kemungkinan pada organ jantung, ginjal, atau hati, atau pada ketiganya adalah sumber masalahnya.
Tentu saja tidak sama mekanisme penumpukan cairan yang disebabkan oleh masing-masing gangguan organ.
Pada kasus gangguan ginjal, jika kerusakan terjadi, ginjal jadi bocor sehingga protein darah terbuang dalam urin.
Protein penting albumin amat vital untuk menahan cairan tubuh.
Apabila albumin yang terbuang semakin banyak, tubuh gagal menahan cairannya.
Cairan merembes ke luar di antara jaringan.
Terjadilah oedema, dengan segala akibatnya.
Gangguan hati menyebabkan produksi protein berkurang, dengan akibat yang sama.
Baca Juga : Angel Lelga Bongkar Keluarga Vicky Prasetyo Punya Keturunan Sakit Jiwa, Ini Buktinya!
Osmolaritas tak terjaga, sehingga cairan merembes ke luar dari darah dan mengisi jaringan, dengan gejala yang sama.
Sementara, bila kemampuan jantung memompakan darah sudah tidak optimal lagi, tugas memompa lima liter darah dalam semenit tidak lagi tercapai.
Akibatnya, sejumlah darah terhambat alirannya, sebagian tertahan di jantung, sebagian di paru-paru.
Sejumlah darah yang tertahan akibat pemompaan darah oleh jantung tidak optimal itulah yang mengakibatkan bendungan darah.
Dalam keadaan demikian cairan merembes di antara sel-sel jaringan.
Karena sejumlah darah terbendung, darah di paru-paru terbendung juga karena tidak lancar seluruhnya mengalir ke dalam jantung.
Bisa terjadi pembengkakan tungkai dan kaki, terjadi penumpukan cairan juga di paru-paru.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR