Nakita.id - Moms pasti sudah tidak asing dengan istilah kanker serviks.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di sel-sel leher rahim, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkannya ke vagina.
Berbagai jenis human papilloma virus (HPV), infeksi menular seksual, berperan dalam menyebabkan kanker serviks.
Kanker serviks dimulai ketika sel sehat memperoleh perubahan genetik (mutasi) yang menyebabkan mereka berubah menjadi sel-sel abnormal.
Pada keadaan normal, sel-sel sehat tumbuh dan berkembang biak pada tingkat yang ditetapkan, akhirnya mati pada waktu yang ditentukan.
Sementara itu, sel-sel kanker tumbuh dan berkembang biak di luar kendali, dan mereka tidak mati.
Akumulasi sel abnormal membentuk massa (tumor).
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cara Bersihkan Semua Racun dalam Tubuh Selama 3 Hari
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Bersih, Kencang Berkat Masker Buatan Sendiri
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cara Bersihkan Semua Racun dalam Tubuh Selama 3 Hari
Sel-sel kanker menyerang jaringan di dekatnya dan dapat pecah dari tumor untuk menyebar (bermetastasis) di tempat lain di tubuh.
Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker serviks, tetapi sudah pasti HPV (human papilloma virus) berperan terhadap pembentukan sel kanker ini.
Parahnya, Kanker yang kanker serviks ini biasanya tidak menunjukkan gejala atau keluhan pada tahap awal.
Gejala atau keluhan tersebut biasanya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium 2 atau lebih.
Gejala yang ditimbulkan bisanya antara lain:
- Keputihan yang berulang meski telah diobati
- Postcoital bleeding (pendarahan pasca senggama)
Meski begitu, bukan berarti kanker ini tidak bisa yang dihindari.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Trik Menghindari MPASI yang Membuat Bayi Alergi
Penyebab dan kehadiran kanker serviks dapat dideteksi.
Terlebih, kanker ini termasuk yang slow-growing (pertumbuhan lambat).
Diperlukan fase yang panjang dari tahap infeksi sampai menjadi kanker.
HPV memiliki masa inkubasi selama 9-12 bulan. Kemudian setelahnya, memasuki fase pra-kanker.
Baca Juga : Nyeri Ovulasi Dapat Mengganggu Rencana Kehamilan, Kenali Gejalanya!
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Bersih, Kencang Berkat Masker Buatan Sendiri
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Jangan Lupa, Usai Disusui Bayi Disendawakan, Ini Alasan dan Caranya
HPV merupakan virus yang sangat selektif, yang hanya berkembang di lingkungan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker serviks.
1. Menikah di usia muda (15-20 tahun), di mana saat ini masih terjadi perubahan sel-sel (metaplasia) di mulut rahim.
2. Kerap berganti ganti pasangan, sehingga rentan terkena infeksi gonorhea (kencing nanah), sifilis, herpes atau HIV.
Penyakit infeksi diatas akan memperbesar risiko terkena kanker serviks.
Baca Juga : Tak Perlu Repot, Atasi Rambut Bercabang dengan 4 Cara Mudah Ini
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: 4 Obat untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi!
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Cara dan Alasan Telinga dan Hidungnya Wajib Dibersihkan
3. Mengonsumsi pil KB kombinasi dapat memicu perkembangan HPV, tetapi tidak menimbulkan HPV.
Ada baiknya untuk tidak mengonsumsu pil KB hormonal dalam jangka waktu yang lama.
4. Kekurangan vitamin E, asam folat, dan mineral.
Untuk kaum perempuan yang tidak mau terkena kanker serviks, maka lebih baik menghindari ke 5 faktor risiko diatas.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | mayo clinic |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR