1. Dengarkan
Saat seseorang marah, Dads buru-buru mencoba dan menyelesaikan situasi.
Padahal, ini adalah langkah terburuk yang dilakukan.
Sebelum bisa mengatasi situasi yang menyusahkan, Dads perlu memahami situasinya dan mengapa orang yang marah itu bermasalah dengannya.
Saat marah, orang menjadi emosional dan menggunakan bahasa emosional dan provokatif.
Hal ini dapat memicu respons emosional di dalam diri, namun penting untuk fokus mendengarkan secara mendalam pesan inti yang diungkapkan pasangan yang sedang marah.
Bila Dads berfokus semata-mata untuk mendengarkan pesan inti, Dads cenderung mengabaikan bahasa emosional dan merasa lebih mudah untuk memahami argumen pasangan (walaupun mungkin tidak menyetujuinya).
Selain itu, jika membiarkan pasangan mengekspresikan kemarahan, ia segera kehabisan tenaga dan mulai tenang.
Baca Juga : Syahrini Dituding Dekat dengan Reino Barack, Begini Jawabannya Saat Ditanya Dimana Jodohnya Sekarang
Begitu sudah tenang, Dads bisa memulai usaha untuk mengatasi situasi tidak mengenakkan itu.
2. Berempati dengan pasangan
Begitu merasa telah memahami masalahnya, Dads dapat mencoba membicarakannya kepada pasangan.
Dads bisa mengatakan sesuatu seperti, "Aku dengar apa yang kamu katakan...", "Aku melihat sudut pandangmu...", atau "Aku merasakannya…"
Ketika Dads merasakan empatinya, pasangan yang marah biasanya akan merasa mengerti dan, kemarahannya akan mulai menghilang.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Instagram,nakita |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR