Nakita.id - Moms, memang tak mengherankan bila Si Kecil kerap mengalami kecemasan.
Si Kecil akan mudah takut dengan orang asing, ketinggian, kegelapan, serangga dan lain-lain.
Kecemasan ini biasanya muncul akibat sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan.
Begitupun dengan situasi baru dan menantang yang dialami Si Kecil, misalnya saja saat Si Kecil mulai masuk sekolah, dan bahkan orang yang tidak dikenal dapat menyebabkan kecemasan pada sebagian besar anak-anak.
Baca Juga : Ini Dia 7 Jenis Sumber Kebahagiaan, Mana yang Sering Dirasakan?
Ada banyak bahaya yang mengancam jika Si Kecil mengalami gangguan kecemasan.
Mereka akan sulit bahagia dan ceria serta memiliki masalah dalam urusan bersosialisasi dengan sekitarnya.
Anak yang cemas cenderung memiliki perasaan negatif misalnya sangat takut ditolak saat ingin bersosialisasi dengan orang sekitar.
Bagaimana gejalanya?
Baca Juga : Saat Sedang Merasa Bahagia, Inilah 3 Hal yang Terjadi Pada Tubuh!
Sangat umum untuk memiliki kecemasan sesekali, itu juga umum bagi anak-anak untuk memiliki gangguan kecemasan.
Namun bila Si Kecil seringkali merasakan gejala ini terus menerus, mungkin saja Si Kecil mengalami gangguan kecemasan.
Anak-anak dengan gejala kecemasan sering kali menunjukkan :
- kegelisahan
- kelelahan
- kesulitan berkonsentrasi
- lebih cepat marah
- ketegangan otot
- kesulitan tidur (insomnia)
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 6 : Hepatitis Saat Hamil
Sebagai bagian dari diagnosis generalized anxiety disorder (GAD), seorang anak harus memiliki salah satu gejala diatas selama enam bulan atau lebih.
Pun gejala biasanya dipicu oleh lebih dari satu hal, seperti gelisah tentang sekolah dan teman-teman.
Baca Juga : Sedikit Saja Merasa Sedih Bisa Memicu Penyakit Kronis, Ini Sebabnya!
Seorang anak dengan GAD juga akan mengalami kesulitan mengendalikan perasaan khawatirnya dan itu akan menyebabkan kesusahan dan semacam gangguan.
Misalnya, dia mungkin sangat mudah kesal karena tidak tidur sehingga dia kesulitan bersosialisasi dengan teman-temannya atau nilainya menurun karena dia tidak bisa berkonsentrasi.
Anak-anak dengan GAD mungkin juga memiliki gejala somatik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan nyeri otot dan nyeri.
Gejala gangguan kecemasan lainnya
Seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat memiliki gangguan kecemasan lainnya, yang berkisar dari separation anxiety dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) hingga serangan panik.
Baca Juga : Payudaranya Sempat Bengkak dan Nyeri, Sharena Delon Berikan Cara Mudah Mengatasinya!
Sementara gejala separation anxiety biasanya mudah dikenali, seorang anak yang menolak pergi ke sekolah, tidur sendiri, atau pergi ke mana pun tanpa orangtua, gangguan kecemasan lainnya dapat sedikit lebih sulit untuk dideteksi.
Anak-anak dengan OCD, misalnya, mungkin memiliki pikiran atau impuls (obsesi) yang berulang, memakan waktu, tentang hal-hal tertentu atau perilaku berulang atau tindakan mental (paksaan) yang mereka lakukan.
Seperti sering mencuci tangan, memeriksa hal-hal berulang-ulang, atau mengulangi kata atau frasa tertentu untuk diri mereka sendiri.
Baca Juga : Stres Selama Kehamilan Bisa Berdampak Buruk pada Bayi Dalam Kandungan, Ibu Hamil Wajib Tahu!
Meskipun tidak umum pada anak-anak, serangan panik adalah jenis gangguan kecemasan lain yang menjadi lebih umum di tahun-tahun remaja berikutnya.
Selain rasa takut atau ketidaknyamanan yang kuat, anak-anak yang mengalami serangan panik harus memiliki empat atau lebih gejala berikut:
- palpitasi atau denyut jantung cepat
- berkeringat
- gemetar
- merasa sesak napas
- merasa tercekik
- sakit dada
- mual atau sakit perut
- pusing
- mati rasa atau kesemutan (parestesia)
- menggigil
- takut kehilangan kendali
- perasaan tidak nyata (derealization) atau terlepas dari diri sendiri (depersonalisasi)
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Anak Bisa Jadi Rendah Diri, Ini Solusi Jika Moms Terlanjur Labeli Si Kecil
Dari semua gangguan kecemasan pada anak-anak, mutisme selektif mungkin adalah salah satu yang paling sering diabaikan, karena orang berpikir anak-anak ini sangat pemalu.
Anak-anak dengan mutisme selektif, sebenarnya menolak untuk berbicara dan mungkin hanya berbicara dengan anggota keluarga dekat di rumah.
Di sekolah atau di situasi lain, mereka sering menjadi cemas dan sangat tidak nyaman ketika mereka diharapkan untuk berbicara.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | very well |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR