Nakita.id - Tidak semua orang merasa nyaman menggunakan alat kontrasepsi, apakah itu kondom atau pil KB.
Mereka yang memiliki kehidupan seks aktif tetapi tidak ingin hamil mungkin mempertimbangkan bentuk tradisional kontrasepsi yang disebut 'withdrawal method'.
Namun, metode ini mungkin tidak seefektif yang lain karena pelepasan pre-cum. Apa itu Pre-cum?
Pre-cum, juga dikenal sebagai cairan pre-ejakulasi atau Cowper, yaitu cairan kental dan transparan yang dikeluarkan dari uretra laki-laki.
Baca Juga : 8 Kebiasaan Pemicu Hilangnya Kesuburan Pria dan Wanita, Jangan Lagi Lakukan!
Sekitar 4 ml cairan ini, yang dapat dilihat di ujung penis, dilepaskan selama gairah seksual.
Ejakulasi normal mengandung sekitar 100 juta sperma di setiap ml air mani.
Dari itu, hanya sebagian kecil yang masuk ke uterus dan fraksi yang lebih kecil menemukan jalannya ke ujung saluran telur di mana telur berada.
Baca Juga : Sering Tak Disadari, Berikut Gejala Gangguan Kecemasan pada Anak
Pre-cum terbentuk di kelenjar Cowper, yang ada di bawah kelenjar prostat pada sistem reproduksi laki-laki.
Cairan ini bersifat basa dan menetralkan urin yang bersifat asam.
Pre-cum juga melumasi uretra laki-laki untuk memfasilitasi peredaran sperma ke dalam vagina. Ini mengandung enzim dan lendir tetapi tidak ada sperma.
Namun demikian, Moms tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan bahwa itu bisa membuat Moms hamil.
Lantas bisakah perempuan hamil dari cairan Pre-cum?
Ini adalah masalah yang menarik berbagai pandangan dari ahli kesehatan.
Baca Juga : Waspada, Ini Daftar Risiko Komplikasi Kehamilan Pada Minggu Ke 6
Beberapa ahli menyatakan bahwa pre-cum dapat mengandung sejumlah sperma yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan.
Baca Juga : Dampak Tidur di Lingkungan Bising, Bisa Menurunkan Kesuburan Pria!
Jika ejakulasi telah terjadi selama sesi yang sama, maka sejumlah sperma mungkin tetap berada di uretra laki-laki dan dapat bercampur dengan pre-cum.
Bahkan setetes pre-cum ini dapat membawa sperma dan dapat menyebabkan kehamilan jika kontak dengan vagina.
Namun, studi lain berpendapat bahwa pre-cum jarang mengandung jejak sperma, dan tidak dapat membuat seseorang hamil, karena itu tidak mungkin.
Jika seorang laki-laki mengalami ejakulasi sebelumnya, maka buang air kecil dapat membantu membersihkan sisa sperma dari uretra.
Tapi sebuah studi yang dilakukan oleh Stephen Killick, mengonfirmasi keberadaan sperma di pra-ejakulasi, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.
Baca Juga : Catat 8 Tanda Ovulasi, Bantu Kenali Masa Subur Sebelum Konsepsi!
Lalu ada metode 'pull-out', di mana laki-laki mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi, untuk mencegah kehamilan.
Tapi apakah itu berhasil, mengingat bahwa pre-cum masih dikeluarkan di dalam?
Bila Moms dan pasangan belum menginginkan momongan, atau mungkin Moms baru saja melahirkan dan tak mau 'kecolongan', menarik keluar (coitus interruptus) sebelum ejakulasi adalah cara terbaik untuk menghindari kehamilan.
Berikut ini mitos dan fakta tentang seberapa efektifnya sebagai alat kontrasepsi.
1. Tarik keluar sebelum berejakulasi untuk menghindari kehamilan
Baca Juga : WhatsApp Akan Menghapus Pesan Arsip, Ini Langkah yang Bisa Moms Lakukan
Menarik keluar sebelum ejakulasi tidak menjamin perlindungan 100% dari kehamilan karena tidak selalu mungkin untuk menarik keluar tepat sebelum ejakulasi.
Pasangan Moms mungkin bahkan tidak menyadari bahwa ia telah mulai ejakulasi atau mungkin tidak tahu waktu yang tepat untuk menarik diri, dan mungkin justru membuat hamil tanpa sadar.
2. Pre-cum sangat aman karena tidak mengandung sperma
Sekali lagi, ada teori yang bertentangan tentang keamanan pre-cum.
Oleh karena itu, lebih baik berhubungan intim dengan hati-hati daripada dengan menyakini bahwa pre-cum tidak dapat membuat Moms hamil.
Baca Juga : Bukan Hanya Ejakulasi, Cegah Kanker Prostat Dengan 2 Nutrisi Ini!
3. Mengeluarkan penis sebelum ejakulasi bisa memiliki efek samping
Dipercaya bahwa menarik saat berhubungan seks dapat menyebabkan sakit kepala.
Namun, itu adalah mitos dan penarikan selama hubungan seksual tidak mengarah pada risiko kesehatan.
4. Penarikan saat berhubungan seks dapat mencegah IMS (infeksi menular seksual)
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ejakulasi Di Luar Juga Bisa Sebabkan Kehamilan!
Beberapa orang percaya bahwa penarikan selama transmisi seksual adalah salah satu cara untuk menghindari penularan infeksi menular seksual (IMS).
Namun, itu tidak benar karena infeksi dapat dilewati oleh kontak kulit-ke-kulit, hubungan seksual, dan kontak kelamin.
5. Penarikan membuat laki-laki impoten secara seksual
Mitos lain mengenai penarikan selama kehamilan adalah bahwa hal itu membuat laki-laki impoten dan tidak subur secara seksual. Namun, tidak ada bukti untuk membuktikannya.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kenali Demam Tanda Campak Pada Anak, Komplikasinya Bisa Mematikan!
Jadi apakah Moms bisa hamil tanpa penetrasi?
Jika ejakulasi terjadi di dekat vagina, maka sperma akan masuk ke vagina dan berjalan menuju rahim.
Bahkan jika pasangan Moms tidak benar-benar masuk tetapi ejakulasi bersentuhan dengan vagina, ada kemungkinan kehamilan.
Bagaimana jika Moms masih menggunakan atau mengonsumsi pil KB?
Pil KB mencegah ovulasi. Tanpa telur tersedia untuk fertilisasi oleh sperma, kemungkinan kehamilan menjadi nol.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kenali Demam Tanda Campak Pada Anak, Komplikasinya Bisa Mematikan!
Jika Moms menggunakan pil KB, maka tidak ada peluang untuk hamil dari pre-cum.
Perlu diingat Moms, jika tidak memiliki rencana untuk hamil, maka cara terbaik adalah menikmati seks yang dilindungi.
Karena, pre-cum alias cairan pra-ejakulasi tidak memberi jaminan untuk mencegah kehamilan. (*)
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Momjunction.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR