Nakita.id - Penggunaan madu untuk kesehatan telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional.
Orang-orang Mesir di zaman Fir'aun memanfaatkan madu untuk menyembuhkan luka bakar dan mengobati beragam menyakit.
Bahkan, Ibnu Sina, cendekiawan dan ahli pengobatan dari Iran (980 1037), berhasil menyembuhkan penyakit akut yang diderita Nuh bin Mansur, Raja Kekaisaran Samani (Persia) saat itu, dengan obat-obatan yang dicampur madu.
Baca Juga : Begini Cara Membedakan Madu Hutan Murni Dengan Madu Oplosan
"Secara ilmiah, madu terbukti memiliki efek menguntungkan," ujar Indra Gunawan, praktisi madu dari Pusat Perlebahan Pramuka (Apriari Pramuka), sebuah lembaga yang mengkhususkan diri mengembangkan budidaya lebah madu dan terapi kesehatan dengan madu.
Contoh, madu yang diminum setiap hari bermanfaat sebagai antibiotik konvensional, penangkal infeksi yang umum terjadi, seperti infeksi saluran kencing dan antidiare.
Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Pentingnya Konsumsi Madu Saat Awal Kehamilan
Bila diminum dalam larutan kental bersama air, madu memberikan efek antibak-terial yang akan menghambat laju sejumlah bakteri penyebab mencret dan disentri, seperti Salmonella, Shigella, enteropato-genik E. coli, dan Vibrio cholera.
Tak hanya sampai disitu, madu juga dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory (luka bakar), serta infeksi bekas operasi.
"Madu sangat liat sehingga mampu menyerap air yang berada di sekitar jaringan kulit yang terbakar," kata Indra.
Baca Juga : Lawan Diabetes dan Turunkan Tekanan Darah dengan Campuran Madu dan Lemon
Indra lalu merujuk pada sebuah studi yang dilakukan di Afrika Barat.
Source | : | Tabloid Nakita,Apriari Pramuka |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR