Sebuah kiriman dibagikan oleh NakitaID (@nakitaid) pada
Tidak ada orang, bahkan binatang, seolah populasi besar di negeri tersebut lenyap di perbatasan itu.
Seluruh kota dan desa di tepi sungai berdiri namun kosong, pintu-pintu rumah mengepak terbuka, mobil di sisi mereka, sepeda tergeletak di tumpukan, kursi dan tempat tidur di jalan.
Kabel listrik kusut dan hanya ada bayangan tunggal seorang anak, berbaring atau duduk, namun sayang ia tidak bergerak.
Di pinggiran kota-kota besar rumput ini akan mengikuti garis lurus, yang seolah-olah telah direncanakan.
Siapa sangka rimba yang berkelat subur ini hasil kompos manusia, oleh sisa-sisa puluhan ribu laki-laki, perempuan dan anak-anak, yang ternyata semuanya dibunuh!
KOMENTAR