Sebelum itu, penduduk kota yang kini menjadi rimba adalah orang-orang makmur yang serba berkecukupan.
Mereka memiliki ambulan, mobil pemadam kebakaran, lemari es, mesin cuci, pengering rambut, generator, dan mesin tik.
Namun karena hal itu, seolah-olah pasukan fanatik Khmer merah telah mencoba untuk menyapu mereka kembali ke masa lalu.
Baca Juga : Ini Tingkah Konyol Maia Estianty Ketika Menjadi Juri, Buat Rossa Tertawa Terbahak-Bahak
Siapa saja yang ketahuan pernah tinggal atau memiliki barang-barang mewah yang telah disebutkan maka akan terancam dibunuh.
Selain itu ada pula perang rahasia diluncurkan oleh Amerika, ketika Presiden Nixon dan Dr. Henry Kissinger melanggar hukum konstitusi Amerika.
Para pilot yang menyerang disumpah untuk menjaga kerahasiaan operasional mereka.
Baca Juga : Warga Satu Negara Murka dengan Seorang Laki-laki Ini, Ada Apa?
Selama itu pula publik Amerika tidak tahu menahu tentang operasi penyerangan Kamboja ini.
Pada tahun 1973, setara dengan bom Hiroshima dijatuhkan di Kamboja.
Sedangkan di hutan, ada sekelompok kecil fanatik dikenal dengan sebutan Khmer Merah "revolusi budaya" China 1900-an mengintensifkan revolusi mereka dengan membunuh banyak orang.
Baca Juga : Tak Sering Muncul Sebagai Artis, Ternyata Rumah Andika Kangen Band Curi Perhatian
Tujuan ideologis revolusi mereka adalah untuk menciptakan kembali masyarakat pedesaan 'murni', 'tanpa kelas sosial' yang serupa dengan Kerajaan Khmer abad kesepuluh. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR