Pergi menonton, berjalan-jalan ke mal, berenang, bersepeda bersama, berkemah di halaman, dan kegiatan lain yang disukai anak.
Putuskan berapa lama kalian akan menunggu ibu/ayahnya datang. Misalnya kalian akan menunggu selama 30 menit.
3. Ciptakan dukungan lingkungan yang kuat
Bekerjasamalah dengan orang dewasa lain yang peduli dengan anak Anda dalam pengasuhan sehari-hari.
Terutama, di saat suasana masih 'panas' dan anak masih terguncang. Kehadiran mereka akan menambal peran orangtua yang 'hilang' dalam keseharian anak.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga : Mayat Perempuan Ditemukan dalam Lemari Kamar Kost, Begini Kronologinya
4. Jadilah fleksibel
Jika Anda sebagai orangtua yang tidak lagi tinggal bersama anak, dan kebetulan berhalangan memenuhi jadwal pertemuan dengan Si Kecil, tawarkan hari lain sebagai kompensasi.
Jika anak tidak setuju jadwal yang ditawarkan, tanyakan kepadanya hari apa yang dianggapnya paling baik untuk bertemu.
Setelah mendapat kesepakatan, mintalah persetujuan dari mantan pasangan alias ayah atau ibu yang memegang hak asuh anak.
Penting bagi anak untuk tahu bahwa salah satu orangtuanya yang pergi meninggalkan rumah, menganggap pertemuan dengannya sebagai hal yang super penting.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR