Secara tak langsung, anak akan berpikir bahwa orangtua berpisah karena kesalahannya.
Untuk itu, penting bagi Moms menjelaskan mengapa perceraian bisa terjadi dan bahwa ini terjadi bukan karena kesalahan anak.
Gunakan perbendaharaan kata yang membuatnya tenang, seperti “ayah dan ibu tidak bisa mencari jalan keluar yang bisa menyelesaikan masalah kami.
Kami telah membuat kesalahan dan maafkan kami telah membuatmu terluka,” atau “perpisahan adalah masalah orang dewasa dan sama sekali bukan kesalahanmu.
Ini adalah masalah kami dan kami akan mencoba menyelesaikannya.”
Baca Juga : Warganet Khawatirkan Gempita, Ini Usia Anak yang Paling Sering Mengalami Trauma Akibat Perceraian
Hal yang tak kalah penting adalah, mengemas dengan baik permasalahan yang ada dalam rumah tangga dengan tidak bertengkar di depan anak.
Bertengkar dengan suara keras dan mengeluarkan kata-kata kasar akan membuat anak membenci orangtua, bahkan dirinya sendriri.
Menyelesaikan permasalahan dalam rumah tangga dengan baik dan tidak turut meyeret anak akan menjaga hubungan anak dan orangtua tetap terjalin.
Source | : | Psychologytoday |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR