Nakita.id - Perkembangan zaman masa kini dan kehidupan yang semakin kompleks turut andil dalam hal peranan wanita.
Tak semata ibu rumah tangga, kini semakin banyak perempuan yang meniti karir dan memiliki penghasilan sendiri untuk menopang rumah tangga.
Hal ini kerap menimbulkan dilema tersendiri, utamanya untuk ibu yang sudah memiliki anak yang harus meninggalkan anak kala bekerja.
Baca Juga : Gisel Dikabarkan Gugat Cerai Gading, Ternyata Ini 8 Alasan Istri Memilih Ceraikan Suaminya!
Ada yang menitipkan kepada orangtua atau mertua, namun tak sedikit yang menitipkan anaknya ke daycare atau tempat penitipan anak yang kian marak.
Di Jakarta sendiri, tersedia berbagai macam pilihan daycare dengan harga beragam dan fasilitas yang tersedia.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Kenapa Wanita Kurus atau Gemuk Cenderung Tidak Subur?
Mulai kelas premium dengan biaya 7 juta rupiah per bulan per anak hingga kelas menengah dengan tarif mulai 2 juta rupiah per bulan.
Ada beragam kelebihan yang ditawarkan, seperti fasilitas permainan yang lengkap untuk anak dan makan siang yang telah disusun sedemikian rupa untuk Si Kecil.
Baca Juga : Anak Tiri Kareena Kapoor Tak Pernah Panggil Kareena 'Ibu', Hingga Kini Masih Canggung?
Selain itu, daycare juga menyediakan pengajar atau pengasuh anak yang sudah terlatih dan profesional dalam menangani anak.
Yang paling penting, daycare juga mengutamakan interaksi sosial sehingga anak bisa beradaptasi terhadap orang lain dan pengalaman baru yang mungkin tak dijumpai di rumah.
Dengan rutin berinteraksi, tentu dapat mengembangkan kemampuan anak dalam hal sosial dan membina hubungan dengan orang lain.
Baca Juga : Pernikahan Terlihat Harmonis, Sabai Dieter Bocorkan Sifat Buruk yang Ia Benci dari Suami!
Selain itu, daycare dengan kurikulum berbasis konten, seperti sains, studi sosial, dan matematika dapat membangun pengetahuan akademis Si Kecil dan meningkatkan perkembangan kognitifnya.
Hal ini ternyata diamini oleh sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan di Prancis, yang menyebutkan bahwa anak yang dititipkan di daycare akan berkembang lebih baik daripada anak yang diasuh oleh keluarga atau kerabat dekat.
Hasil ini didapatkan setelah para peneliti menganalisis 1.428 anak dari usia 0-3 tahun.
Anak-anak itu dibagi dalam dua kelompok, yaitu anak yang dititipkan ke daycare dan anak yang diasuh oleh keluarga dekat.
Selanjutnya, peneliti membandingkan perkembangan kedua kelompok melalui metode pengasuhan yang diterapkan.
Baca Juga : Anak Sering Rewel Saat Naik Pesawat Terbang, Ini Trik Mengatasinya Versi Pilot
Pengasuhan yang baik amat penting, karena dapat meningkatkan kemampuan anak berbahasa dan berpikir serta mengasah kinerja akademis.
Penelitian mencoba melihat efek pengasuhan formal seperti daycare sejak usia muda terhadap perilaku anak.
Hasilnya, sekiranya 1 dari 6 anak yang dititipkan pada kerabat dekat dinilai memiliki masalah perilaku seperti hiperaktif dan perhatian yang rendah serta memiliki masalah emosional.
Berbanding terbalik, anak-anak yang menerima pengasuhan formal seperti daycare cenderung tidak bermasalah dalam hal emosi dan perilaku.
Mereka pun lebih mungkin memiliki keterampilan sosial yang lebih baik daripada anak yang diasuh oleh keluarga atau teman.
Tak hanya anak, orangtua juga turut dimintai jawaban dari serangkaian pertanyaan mengenai masalah perilaku dan emosional anak sejak lahir.
Baca Juga : Sangat Syok, Roy Marten Sempat Bujuk Gading Marten dan Gisel Jangan Cerai!
Di antaranya kesulitan untuk mendapatkan teman, hiperaktif, perhatian yang buruk, serta perilaku dan keterampilan sosial.
Analisis tersebut menyimpulkan, bahwa akses pengasuhan anak yang berkualitas di tahun pertama kehidupan Si Kecil nyatanya berdampak signifikan terhadap perkembangan emosi dan kognitif anak-anak.
Selain itu, pengasuhan yang baik juga efektif dalam mencegah kesulitan emosional anak di kemudian hari dan mempromosikan perilaku yang mengedepankan kemampuan sosial.
Baca Juga : Inilah 13 Tanda Dini Stroke Pada Tubuh Seseorang, Jangan Diabaikan!
Peneliti percaya bahwa jika masa kecil anak terpapar dengan permainan edukatif, membaca dan bisa menaati peraturan sejak usia muda maka ia akan lebih mudah untuk berkembang.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com,Mirror |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR