Nakita.id - Kehamilan dapat memengaruhi efektivitas obat yang akan kita konsumsi.
Ketika hamil, volume darah meningkat, jantung dan ginjal juga bekerja lebih keras.
Hal ini berarti obat memiliki potensi untuk terserap oleh tubuh lebih cepat dari biasanya.
Sayangnya, karena lebih cepat terserap oleh tubuh, kita tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat tertentu.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Apakah Obat Keputihan di Pasaran Memang Ampuh?
Pasalnya hal ini dikhawatirkan dapat membahayakan janin yang sedang berkembang dalam rahim kita.
Nah, berikut adalah klasifikasi obat dan hubungannya dengan kehamilan.
- Kategori A: Studi terkontrol tidak menunjukkan risiko atau tidak menemukan bukti obat ketegori A berbahaya bagi ibu hamil.
- Kategori B: Penelitian pada hewan tidak menunjukkan risiko pada janin, tetapi tidak ada penelitian terkontrol dampak obat pada wanita hamil.
- Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun tidak ada penelitian terkontrol pada wanita hamil.
- Kategori D: Obat kategori D dapat berisiko membahayakan janin.
Baca Juga : Riset: Tak Selalu Buruk, Ini Efek Positif Menitipkan Anak Ke DayCare Bagi Psikologis Si Kecil
- Kategori X: Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan konsumsi obat saat hamiol dapat menyebabkan kelainan janin. Obat ini kontraindikasi pada wanita yang sedang atau mungkin hamil.
- Kategori C: Obat kategori C adalah kategori membingungkan. Obat jenis ini bisa aman atau mungkin aman, atau bisa berpotensi berbahaya.
Alternatif pengobatan
Dokter mungkin akan menyarankan akupunktur, obat herbal, atau teknik tertentu untuk mengatasi gejala yang dialami ibu hamil. Tentu saja, ini tergantung pada kondisi medis apa yang kita hadapi.
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil saat mengonsumsi obat
Berikut ini beberapa langkah untuk memastikan konsumsi obat tidak membahayakan ibu dan janin.
1. Selalu konsultasikan dengan dokter: Ini adalah langkah pertama dan terpenting sebelum mengonsumsi obat apapun saat hamil.
Baca Juga : Inilah 13 Tanda Dini Stroke Pada Tubuh Seseorang, Jangan Diabaikan!
2. Baca Label: Carilah peringatan atau indikasi kehamilan. Pastikan obat tidak menimbulkan reaksi alergi, serta pastikan belum masuk tanggal kedaluwarsa.
3. Waspadai efek samping: Konsultasikan dengan dokter atau apoteker tentang potensi efek samping obat yang akan kita konsumsi.
Beberapa obat menyebabkan efek samping seperti kantuk, sakit kepala, atau muntah karena hormon kehamilan.
Baca Juga : Tekanan Darah Rendah Pada Ibu Hamil, Apakah Membahayakan Moms?
4. Hindari konsumsi banyak jenis obat: Berhati-hatilah untuk tidak mencampurkan obat-obatan untuk menghindari overdosis.
5. Konsumsi obat sesuai anjuran dokter: Minumlah obat seperti yang ditentukan oleh penyedia perawatan kesehatan.(*)
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | American Pregnancy Association. |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR