Selama hampir dua bulan lebih berada di bangsal rumah sakit Makassar, Nurlina mengaku tak mendapat penanganan medis yang semestinya.
Lelah dan stres terbaring tak berdaya di bangsal rumah sakit Wahidin Makassar, Nurlina yang dijaga secara bergantian oleh relawan, akhirnya meminta dipulangkan ke kampung halamannya.
Nurlina beralasan jika hanya terbaring di bangsal tanpa tindakan medis, lebih baik dipulangkan ke kampung halamannya supaya bisa dijenguk sanak tetangga setiap harinya.
Nurlina akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di desa Pasiang kecamatan Matakali Polewali Mandar. Karena tak punya rumah sendiri, janda dua anak ini kemudian ditampung petugas di salah satu ruangan Pustu Pasiang, kecamatan Matakali.
Di salah satu ruangan Pustu itu Nurlina dirawat oleh bidan Fitri dengan seadanya.
“Ada satu keluarganya di sini tapi dia juga termasuk tidak mampu makanya petugas berinisiatif menampung Nurlina dan anaknya di pustu Pasiang. Selama di sini ia diberi ramuan tradisonal agar kelak bisa sembuh. Anaknya kita sekolahkan di sekolah terdekat dari pustu,” ucap Fitri.
Saat kondisi kesehatan Nurlina kian memburuk, Nurlina kembali dilarikan ke Rumah Sakit Polewali Mandar untuk kedua kalinya.
Belatung yang tiba-tiba muncul dari dalam badan Nurlina itu, dalam sehari jumlahnya mencapai puluhan ekor. Setiap hari petugas kesehatan mencabuti belatung itu supaya tidak menggerogoti badannya.
“Kita bingung segala upaya sudah kita lakukan termasuk memberi obat tradisional dari ramuan dedaunan tapi tak kunjung sembuh. Belakangan malah belatung hidup berkembang biak di badannya,” tutur Rani, salah satu keluarga dan tetangganya yang mendampingi saat di rumah sakit.
Kendati badannya terus digerogoti kanker dan belatung hidup, Namun semangat Nurlina tak pernah padam untuk tetap bertahan. Satu satu yang menjadi pikiran Nurlina adalah putri semata wayangnya, Arlin (8) yang ikut jadi korban.
(Kompas Regional/Junaedi/Erlangga Djumena)
Tips Masak Praktis dan Tetap Bergizi untuk Keluarga Tercinta, Moms yang Sibuk Bisa Coba Juga!
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR