Penelitian Manson juga menguji vitamin D, yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Suplemen vitamini D dibuat karena sulit untuk mendapatkan cukup dari makanan seperti susu, telur dan ikan berminyak, meskipun banyak makanan sekarang diperkaya dengan itu.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang dengan tingkat D yang lebih rendah lebih mungkin mengembangkan kanker, tetapi tidak diketahui apakah suplemen mengubah risiko itu.
Baca Juga : Buktikan, Hanya Bermodalkan Bangku, Tubuh Bisa Langsing dan Bugar
Peserta penelitian mengambil 2.000 unit internasional D-3 (bentuk paling aktif dari vitamin D, juga disebut cholecalciferol) atau pil vitamin palsu selama lima tahun.
Vitamin D tidak memengaruhi kemungkinan terkena serangan jantung atau stroke atau kanker. Setelah tidak termasuk penggunaan dua tahun pertama, peneliti melihat lebih sedikit kematian akibat kanker di antara mereka yang mengonsumsi vitamin - 112 dibandingkan 149 pada kelompok plasebo.
"Kanker bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. sehingga perbedaan mungkin tidak segera muncul. Ini terlihat menjanjikan.
Namun kita perlu mempelajari lebih lama untuk melihat apakah tren tersebut bertahan, "katanya.
Baca Juga : Fakta! Konsumsi Daging Kambing Tak Bikin Darah Tinggi
Beberapa ahli lain mengatakan angka-angka ini hanya mengisyaratkan kemungkinan manfaat yang perlu dipelajari lebih lanjut.
"'Hasil 'positif' ini perlu ditafsirkan dengan hati-hati," kata Dr. Clifford Rosen dari Maine Medical Center Research Institute dan Dr. John Keaney Jr. dari University of Massachusetts dalam komentar di jurnal medis. (*)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR