Baca Juga : Usia Kehamilan Masuk Trimester Pertama, Sarwendah Bagikan Perkembangan Calon Bayinya
“Ini berpengaruh besar untuk revolusi pengobatan kehamilan ektopik pada perempuan. Jika percobaan klinis ini berhasil, pastinya akan menggantikan tindakan pembedahan,” ujar Hastie seperti yang dilansir dari ABC.
Pada bulan mendatang di Australia dan Selandia Baru, para peneliti akan meneliti dampak dari obat ini ke perempuan yang mengalami kehamilan ektopik.
Obat ini disebut seribu kali lebih ampuh untuk mengatasi kehamilan ektopik.
Pasien tidak perlu lagi mendapatkan tindakan pembedahan.
Dalam penelitian yang menggunakan tikus sebagai sampelnya, Roxanne Hastie, seorang kandidat penerima PhD dalam penelitian ini mengatakan percobaan obat vinorelbine memungkinkan perempuan dengan kehamilan ektopik tidak perlu melakukan pengangkatan rahim.
“Sekarang mereka tidak perlu berhadapan dengan risiko tersebut. Perempuan-perempuan itu bisa menjalani kehamilan berikutnya, tidak perlu ada tindakan bedah,” imbuhnya.
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR