Gurun Atacama yang terletak di Chile bagian utara ini bisa disebut dengan gurun yang paling ekstrem di dunia.
Gurun itu tercatat sebagai tempat paling kering dan paling tua di planet Bumi dan hal aneh baru-baru ini terjadi.
Baca Juga : Main di Teras Rumah, Balita Ditabrak Honda Jazz Hingga Tewas
Setelah ratusan tahun, dimulai pada tahun 2015, gurun ini mendapatkan curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
''Ketika hujan datang ke Atacama, kami berharap organisme untuk mekar dan padang pasir menjadi lebih hidup. Namun sayangnya, kami justru menemukan sebaliknya,'' kata Dr Albertor G. Fairen, seorang astrobioligis yang memimpin penelitian.
Dikutip dari Tree Hugger, hujan di Gurun Atacama menyebabkan kepunahan besar-besaran sebagian spesies mikroba pribumi yang ada di sana.
Sebelum hujan terjadi, tanah yang sangat panas dihuni oleh 16 spesies mikroba kuno yang berbeda.
Setelah hujan, hanya ada dua hingga empat spesies mikroba yang ditemukan di sekitar Gurun Atacama.
Baca Juga : Tips Membersihkan Botol Susu, Pilih Botol Yang Mudah Dibersihkan
Para ilmuwan menjelaskan bahwa mikroorganisme asli daerah itu berkembang di bawah kondisi keras dari habitat super kering mereka.
Namun perubahan iklim di Pasifik menyebabkan hujan sehingga kepunahan massal tak bisa dihindarkan.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | National Geographic,Hitekno.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR