Nakita.id.- Menurut Dr. dr. H. Hanny Ronosulistyo, SpOG dari Melinda Hospital & Santosa Hospital, Bandung, jumlah bumil gemuk yang mengalami hipertensi dan kenaikan kadar gula darah ini cukup banyak.
Risiko lain yang dihadapi bumil gemuk adalah melahirkan bayi besar (di atas 4 kg) serta tingginya kadar hormon estrogen yang dapat diproduksi dari lemak tubuh berlebih. Bila bayi tergolong besar, kemungkinan Ibu harus melahirkan secara sesar dan hal ini juga akan menimbulkan risiko lain.
Baca juga: Agar Ibu Hamil Yang Gemuk Tetap Sehat
Naomi Torgerson, M.D., Asisten Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi di Kaiser Permanente di Richmond, California mengatakan, bedah sesar pada perempuan obesitas lebih rumit karena kelebihan lemak di bawah kulit kerap membuat dokter kesulitan dalam menemukan pembuluh darah dan melakukan anestesi pada tulang belakang.
Sementara kadar estrogen yang terlalu tinggi di masa kehamilan, menurut para peneliti di Georgetown Lombardi Comprehensive Cancer Center, dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker rahim.
Tak hanya itu, perawatan kehamilan pada bumil gemuk pun, menurut Hanny, lebih sukar dibandingkan bumil dengan berat badan normal.
Baca juga: Jika Ibu Hamil Gemuk
Saat melakukan pemeriksaan kandungan, misal, alat USG sering kali kesulitan menentukan posisi janin dengan pasti akibat tertutup banyaknya lemak di tubuh bumil. Hal yang sama terjadi ketika dokter hendak mendengarkan denyut jantung ataupun merasakan gerakan janin.
KONTROL BERAT BADAN
Berdasarkan berbagai risiko tersebut, para dokter menyarankan perempuan yang kelebihan berat badan untuk menurunkan bobotnya ke angka normal terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan. Ini adalah langkah paling baik untuk menjaga keselamatan Ibu dan janin.
Baca juga: Mengatur Kenaikan Berat Badan Pada Ibu Hamil Gemuk
Bagaimana jika sudah kadung hamil? Tentu Ibu harus mengontrol berat badannya. Hanny mengingatkan bumil gemuk untuk ekstra waspada ketika usia kehamilannya memasuki trimester 2. Pasalnya, di periode itulah nafsu makan yang menurun di trimester 1 mulai pulih sehingga berat badan akan bertambah secara signifikan.
Di saat ini pula berlangsung hemodilusi atau penambahan cairan dari berat badan bumil, sehingga membuat kerja jantung semakin berat. Bila tidak berhati-hati, berbagai risiko kesehatan yang ditakutkan dapat muncul di periode ini.
Bagi bumil gemuk, pertambahan berat badan yang pas selama hamil adalah sekitar 7—11,5 kg. Lebih dari itu akan meningkatkan berbagai risiko tadi. Oleh sebab itu, bumil gemuk wajib mengontrol pertambahan berat badannya, bahkan bila perlu berkonsultasi dengan dokter gizi untuk mengatur asupan makannya. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR