Memang sebagian besar, sekitar 80%, korban pembunuhan di seluruh dunia adalah laki-laki.
Tapi, ”Perempuan terus membayar harga tertinggi sebagai akibat dari ketidaksetaraan gender, diskriminasi, dan stereotip negatif,” kata kepala UNODC Yury Fedotov.
Para perempuan juga yang paling mungkin dibunuh oleh pasangan sendiri dan keluarga.
“Menjadikan rumah sebagai tempat paling berbahaya bagi seorang perempuan,” tambahnya.
Fakta ini, sebutnya, adalah indikasi ketidakseimbangan dalam relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki dalam ranah domestik.
UNODC menghitung, tingkat global korban pembunuhan perempuan mencapai sekitar 1,3 korban per 100.000 penduduk perempuan.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga : Temani Suami Dinas Luar Negeri Lagi, Maia Estianty Kembali Buat Iri
Laporan ini juga menemukan, Afrika dan Amerika adalah wilayah di mana perempuan paling berisiko dibunuh oleh pasangan ranjangnya atau anggota keluarga.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR