Nakita.id - Orang ketiga disebut-sebut sebagai biang keladi dari sebagian kasus perceraian yang terjadi di seluruh dunia.
Fenomena perselingkuhan sebenarnya bukanlah hal baru. Perselingkuhan sudah terjadi dari zaman dahulu kala.
Bahkan, Ratu Cleopatra dulu dikabarkan berselingkuh dengan orang terdekatnya.
Baca Juga : Terlalu Banyak Makan Bayam, Ini 10 Efek Samping Serius yang Terjadi
Dalam setiap kasus perselingkuhan memang tidak cuma satu pihak yang bersalah, tapi si perempuan dan laki-laki.
Meski tak selalu perempuan, namun kebanyakan kasus perselingkuhan dilibatkan oleh seorang perempuan yang disebut pelakor atau perebut suami orang.
Lalu, mengapa para perempuan tersebut rela menjadi orang ketiga dalam suatu rumah tangga?
Bukankah ia telah merusak kebahagiaan perempuan lain? Apakah dia siap menerima segala hujatan yang akan tertuju padanya karena telah berhubungan dengan suami orang?
Selain perselingkuhan, ada juga perempuan yang rela menjadi istri kedua, ketiga, dan kesekian. Berikut beberapa penyebabnya:
Cinta
Meski terdengar klasik, namun alasan yang satu ini kerap kali terdengar dari pengakuan para orang ketiga.
Mereka mengaku jatuh cinta meski sang pria sudah menjadi suami orang.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Huffington Post,the star,kompas |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR