Ia menjelaskan bahwa alat kontrasepsi yang dapat meningkatkan napsu makan adalah jenis hormonal.
“Sekarang kalau enggak pakai KB tapi pola makannya seperti itu (banyak) ya tetap gemuk. Tetap ada efek samping ke gemuknya, tapi itu kalau kita tidak mengontrol makanan. Jadi setelah KB jadi meningkatnya nafsu makan. Makan jadi enak,” tegasnya.
Sedangkan menurut sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa tidak adanya kolerasi kuat antara pil KB modern dengan berat badan.
Begitupun dengan hasil sebuah studi yang dipublikasikan pada 2014 dalam Journal of Women's Health melaporkan bahwa penggunaan pil KB tidak menyebabkan perubahan komposisi lemak pada perempuan dengan berat badan normal dan obesitas.
Sedangkan bagi perempuan yang sudah menggunakan pil KB namun berubah menjadi gemuk, dokter kelamin dan kandungan Christine Greeves menjelaskan hal itu terjadi karena perubahan gaya hidup.
Ia menuturkan pil KB biasanya mulai digunakan perempuan berdasarkan perubahan gaya hidup yang signifikan, seperti bekerja atau menempuh pendidikan.
Selama masa-masa ini perempuan bisa kekurangan tidur serta mengonsumsi kalori tambahan di malam hari.
Walau begitu Greeves tidak mau menutup kemungkinan pil KB dapat berdampak berbeda pada perempuan tertentu.
“Walaupun penelitian secara umum tidak menunjukkan adanya kenaikan berat badan (akibat pil KB) yang signifikan, hal ini belum tentu berlaku untuk semua peremupuan,” katanya.
Baca Juga : Viral Permen Berisi Alat Kontrasepsi di Indonesia, Waspada Moms!
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR