Nakita.id - Selama ini pil KB disebut sebagai alat kontrasepsi paling manjur untuk mencegah kehamilan.
Seperti yang dikatakan oleh Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), Staff Pengajar FKUI-RSCM, bahwa pil KB merupakan alat kontrasepsi paling efektif.
"Jika berdasarkan indeks pearl, alat kontrasepsi paling efektif untuk mencegah kehamilan itu pil KB," tuturnya.
Baca Juga : Disebut Sebagai Alat Kontrasepsi Paling Manjur, Pil KB Ternyata Menyimpan 'Rahasia' di Baliknya!
"Indeks pearl itu sendiri yaitu teknik yang paling umum digunakan dalam uji klinis untuk melaporkan efektivitas metode pengendalian kelahiran," sambung dr. Andon.
Bahkan jika dibandingkan dengan kontrasepsi mantap, menurut dr. Andon Hestiantoro pil KB ini juga lebih baik dalam mencegah kehamilan.
"Dibandingkan dengan kontrasepsi mantap, yang dilakukan pengikatan saluran sel telur pun, pil KB juga lebih baik untuk mencegah kehamilan.
Karena walaupun jalurnya diikat, itu bisa terlepas, karena organ dalam tubuh tidak bisa dikontrol manusia," tambahnya.
Selain efektif, pil KB juga kekurangan pil KB juga sangat mudah diatasi oleh peminumnya sendiri.
"Kelemahannya pil KB itu sendiri biasanya lupa untuk diminum, itu aja," lanjutnya.
Sehingga ia mengimbau kepada perempuan yang menggunaan pil KB ini untuk mengonsumsinya setiap hari.
Tetapi meskipun efektif, ada beberapa perempuan yang takut mengonsumsi pil KB karena percaya jika alat kontrasepsi jenis ini bisa membuat gemuk.
Seorang bidan dari desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Malang, Asri Dewi Wahyuningtyas, mengatakan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Baca Juga : Pil KB Dapat Menurunkan Risiko Kanker Ovarium, Studi Membuktikan!
Menurutnya, penggunaan alat kontrasepsi bukan faktor utama penyebab kegemukan saat melakukan program perencanaan keluarga ini.
"Sebenarnya kita tetep bisa mengontrol berat badan walaupaun ikut KB. Karena yang bikin gemuk ya makan," tutur Asri pada tim Kompas.com pada Rabu (5/9).
Lebih lanjut ia menjelaskan jika pemakai pil KB dapat mengontrol diri maka tidak akan terjadi penambahan berat badan.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga : Dokter Kandungan Sebut Aborsi dan Keguguran Dampak Hamil Muda, Pentingnya Memakai Kontrasepsi
"Jadi intinya memang ada efeknya ke sana. Tapi kalau kita bisa mengontrol minat kita untuk makan, terutama jajan,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa alat kontrasepsi yang dapat meningkatkan napsu makan adalah jenis hormonal.
“Sekarang kalau enggak pakai KB tapi pola makannya seperti itu (banyak) ya tetap gemuk. Tetap ada efek samping ke gemuknya, tapi itu kalau kita tidak mengontrol makanan. Jadi setelah KB jadi meningkatnya nafsu makan. Makan jadi enak,” tegasnya.
Sedangkan menurut sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa tidak adanya kolerasi kuat antara pil KB modern dengan berat badan.
Begitupun dengan hasil sebuah studi yang dipublikasikan pada 2014 dalam Journal of Women's Health melaporkan bahwa penggunaan pil KB tidak menyebabkan perubahan komposisi lemak pada perempuan dengan berat badan normal dan obesitas.
Sedangkan bagi perempuan yang sudah menggunakan pil KB namun berubah menjadi gemuk, dokter kelamin dan kandungan Christine Greeves menjelaskan hal itu terjadi karena perubahan gaya hidup.
Ia menuturkan pil KB biasanya mulai digunakan perempuan berdasarkan perubahan gaya hidup yang signifikan, seperti bekerja atau menempuh pendidikan.
Selama masa-masa ini perempuan bisa kekurangan tidur serta mengonsumsi kalori tambahan di malam hari.
Walau begitu Greeves tidak mau menutup kemungkinan pil KB dapat berdampak berbeda pada perempuan tertentu.
“Walaupun penelitian secara umum tidak menunjukkan adanya kenaikan berat badan (akibat pil KB) yang signifikan, hal ini belum tentu berlaku untuk semua peremupuan,” katanya.
Baca Juga : Viral Permen Berisi Alat Kontrasepsi di Indonesia, Waspada Moms!
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR