Batasan frekuensi napas cepat pada bayi kurang dari 2 bulan adalah lebih/sama dengan 60 kali per menit, pada bayi 2-12 bulan adalah 50 kali per menit sedangkan usia 1-5 tahun adalah 40 kali per menit.
Balita yang mengalami perburukan gejala atau pneumonia yang berat ditandai dengan gelisah, tidak mau makan/minum, sianosis (kebiruan pada bibir) kejang, hingga penurunan kesadaran.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 8 : Pantau Gerakan Janin ya Moms
Cara menanggulangi pneumonia
Untuk menanggulangi pneumonia ada 3 langkah utama yang dicanangkan oleh WHO: yaitu proteksi balita, pencegahan pneumonia dan tata laksana pneumonia yang tepat.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Tidak Ada Perdarahan Saat Pertama Kali Berhubungan Intim, Tanda Tidak Perawan?
Proteksi ditujukan untuk menyediakan lingkungan hidup yang sehat bagi balita, yaitu nutrisi yang cukup, ASI ekslusif sampai bayi usia 6 bulan, mencuci tangan dan udara pernapasan yang terbebas dari polusi (asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik). Pemberian ASI ekslusif dapat menurunkan kejadian pneumonia pada balita sebesar 15-23%.
Balita yang mengalami kekurangan vitamin A juga berisiko terkena pneumonia, karena pertahanan saluran napas menjadi lemah.
Pencegahan bayi dari sakit pneumonia terutama dilakukan dengan memberikan imunisasi lengkap kepada bayi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: 2 Cara Membuat Mata Menjadi Cantik Memesona
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR