Mikropenis dapat terjadi sendiri tetapi biasanya terjadi akibat kombinasi dari gangguan lain.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: 7 Tanda Positif Hamil yang Tidak Disadari!
Misalnya kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism), kelainan hormon, insensitivitas androgen, kekurangan enzim 5 reduktase, kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan atau penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).
Meskipun setiap anak mungkin mengalami gejala berbeda, tetapi gejala paling umum mikropenis adalah ukuran penis bayi yang kurang dari 1,9 cm.
Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi
Selain itu, dalam beberapa kasus gejala lain yang diwaspadai ialah jumlah sperma yang rendah dan infertilitas atau penurunan kesuburan di masa dewasa.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Diabetes Pada Anak Dapat Menular, Benarkah?
Gejala mikropenis mungkin atau tidak mungkin terlihat bersamaan dengan gangguan lain.
Oleh karena itu selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk diagnosis mikropenis pada anak.
Sebab pada beberapa kondisi seperti Disorder of Sexual Development (DSD) atau mikropenis dengan kompilasi (misalnya tidak ada testis, hipospadia atau ukuran penis sangat kecil) mungkin perlu analisis kromosom, pemeriksaan MRI, laparoskopi, USG, dan genitogram.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | stanfordchildrens.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR