Nakita.id - Moms, hati-hati saat hendak memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI pada anak.
Seorang anak bernama Mahira, diceritakan mengalami pembusukan usus setelah mendapat MPASI di usianya yang baru 5 bulan.
Cerita ini dibagikan oleh sebuah akun Facebook dengan nama Nino Ayu.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
Dalam cerita tersebut, Mahira sering menangis setiap malam dan mengalami buang air berdarah setelah mendapat MPASI di usianya yang baru 5 bulan.
Mahira pun langsung di bawa ke umah sakit.
"Sewaktu mahira umur 5 bln, sudah di kasih makan sma mama nya, kejadiannya pn kami sekeluarga gak di kasih tau kalau sih adek mahira sudah pup darah, kami tahunya dri dokter tmpat mahira periksa karna sebagai ibuq nya penasaran tiap malam sih adek nangis terus,..
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Setelah kami tahu kalau sih adek mahira pup darah, langsung kami bawa ke rumah sakit, rumah sakit Yang pertama tidak sanggup karena kurang nya alat Yang tidak memadai Dan tidak adanya dokter bedah anak..
Baca Juga : Berita Kesehatan: Hubungan Intim Saat Menstruasi Bisa Hamil?
Sehingga mahira harus di rujuk kerumah sakit lain,Dan sampai Sana mahira harus di operasi karena ususnya sudah melintir seperti kain Yang sudah diperas..
pup darah Dan perutnya membesar..," tulis akun Facebook dengan nama Nino Ayu.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Makanan penamping ASI atau MPASI memang harus diberikan saat bayi sudah menunjukan tanda siap makan.
Biasanya tanda-tanda ini muncul ketika bayi sudah berusia 6 bulan.
Seperti kepala sudah tegak, duduk dengan bantuan, refleks menjulurkan lidah berkurang, tertarik melihat orang makan, mencoba meraih makanan, dan membuka mulut jika disodori sendok/makanan.
Bila dilakukan sebelum usia 6 bulan, ada beberapa masalah kesehatan yang dikhawatirkan akan terjadi.
Sebab sebelum usia 6 bulan, enzim pencernaan bayi belum sempurna sehingga bayi belum dapat mencerna zat tepung dan protein.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Selain itu sistem kekebalan usus bayi pun belum sempurna.
Akibatnya, sistem kekebalan usus yang berfungsi melindungi usus dari makanan sumber protein, belum cukup diproduksi, sehingga banyak protein yang masuk ke dalam sel-sel usus malah merangsang reaksi alergi dan intoleransi terhadap makanan tertentu.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cegah Kematian Akibat Pneumonia, Hitung Napas Cepat Bayi!
Usia 6 bulan menjadi usia yang tepat karena bayi mulai belajar mengunyah dan mulai bisa menelan makanan padat sehingga risiko tersedak menjadi berkurang.
Meski begitu, kebutuhan setiap bayi berbeda-beda.
Oleh karena itu tak ada salahnya untuk mengonsultasikan kapan pemberian MPASI yang tepat pada dokter.
Baca Juga : Zumi Zola Sulit Melihat Karena Diabetes Semakin Parah, Ternyata Begini Kebiasaan Makannya
Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada awal pemberian MPASI sebaiknya dimulai dengan makanan lumat dengan konsistensi halus atau disaring yang encer.
Kemudian mulai kental MPASI secara bertahap.
Perlu diingat semangkuk MPASI bubur yang encer akan mengandung kalori dan zat gizi yang lebih sedikit dibandingkan semangkuk bubur kental untuk volume yang sama.
Selain itu, tekstur makanan dinaikkan secara bertahap.
Setelah bubur saring, dapat dinaikkan menjadi bubur kasar tidak disaring, finger food, makanan lunak dengan lauk cincang, dan terakhir makanan keluarga.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Kenali Penyebab dan Ciri-Ciri Rahim Turun
Source | : | Facebook,IDAI |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR