Nakita.id - Alat kelamin bayi adalah area yang sangat sensitif, selain itu juga rentan infeksi.
Penting untuk diketahui, urin dan feses bayi mengandung enzim pencernaan yang sifatnya iritatif terhadap kulit bayi.
Jika dibiarkan, bakteri dan jamur dari flora usus akan menginfeksi kulit dan organ tubuh lainnya.
Oleh karena itu, penting Moms untuk mengetahui bagaimana cara membersihkan alat kelamin bayi yang benar.
Dr. Balquist Farida, Sp.KK dalam wawancara dengan Nakita.id pada Senin (5/11) menjelaskan hal ini.
"Pada dasarnya, konsep membersihkan kelamin bayi itu dari area depan ke belakang.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Merawat Tali Pusat Bayi, Pastikan Selalu Kering agar Tidak Infeksi
Saluran kencing yang ada di depan relatif lebih bersih dibanding area dubur, sehingga jika terbalik akan menyeret kuman dan bakteri", ungkapnya.
Membersihkan alat kelamin bayi dengan air bersih sudah cukup Moms, namun pastikan air yang digunakan bersih dan matang.
Gunakan kapas lalu sekalah kelamin bayi hingga bersih.
Jika permukaan kapas tidak lagi meninggalkan bau, maka sebenarnya kelamin Si Kecil sudah bersih.
Namun, ada kalanya orangtua tak puas dan menggunakan sabun untuk membersihkan kelamin bayinya yang sebenarnya sah-sah saja.
"Jika ingin menggunakan sabun, memang akan lebih efektif mengangkat kotoran.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Terlalu Sering Menggendong Bayi Bisa Menghambat Perkembangannya, Ini Penjelasannya!
Namun, jangan lupa memilih sabun yang mengandung formula lembut karena akan terasa perih apalagi bagi kulit bayi yang sedang mengalami iritasi", ujar Balquist.
Nah, lalu bagaimana membersihkan alat kelamin bayi laki-laki dan perempuan?
Tentu berbeda Moms, mengingat anatomi tubuh yang berbeda maka cara membersihkannya juga berbeda.
Balquist mengungkapkan, kelamin bayi perempuan lebih mudah dibersihkan karena area yang lebih terbuka.
"Buka perlahan bibir vagina luar dan dalam, di mana di area ini terdapat smegma.
Smegma yaitu kotoran yang bentuknya gumpalan putih, seperti lilin ini harus dibersihkan", sambung Balquist.
Jika didiamkan, maka bisa menjadi sarang kuman dan bakteri sehingga dapat mengakibatkan infeksi dan iritasi.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Ragam Faktor Penyebab Bonding Orangtua Tak Berjalan Mulus, Ini Cara Menyiasatinya
Cukup membersihkan dengan kapas yang telah dibasahi air hangat, lalu basuh perlahan sampai tak ada lagi smegma yang tertinggal.
Sementara itu, membersihkan kelamin bayi laki-laki membutuhkan perhatian.
Kendati belum disunat, akan ada kelebihan kulit pada penis di mana memungkinkan untuk smegma (kotoran) terperangkap disana.
Untuk itu, Moms dianjurkan untuk menarik preputium (kulit penis) hingga muncul kepala penis.
Di area lipatan dekat penis, bersihkan smegma yang biasanya ada disana dan rentan menyebabkan infeksi.
Jika bayi memiliki preputium yang kecil, maka akan sedikit sulit untuk ditarik sehingga bayi harus sesegera mungkin disunat.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Pentingnya Proses Inisiasi Menyusui Dini dan Kolostrum untuk Bayi Baru Lahir
"Suka ada kasus seperti itu, dan sebaiknya disunat dini karena bisa menjadi sarang kuman dan bayi bisa terkena infeksi saluran kencing.
Selain itu, kalau didiamkan juga bayi akan mengalami kesulitan untuk buang air kecil", pungkas Balquist.
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR