Nakita.id – Bicara soal daun ketumbar, kita pasti langsung ingat dengan aromanya yang semerbak.
Daun ketumbar memang lebih banyak digunakan sebagai bahan tambahan pemberi aroma pada makanan, terutama makanan Chinese.
Pada Chinese food, daun satu ini bisa dicampurkan ke dalam kuah sup sehingga aromanya jadi nikmat bukan main.
Daun ketumbar juga bisa dicincang halus lalu ditambahkan ke dalam isian pangsit atau bakpao.
Hasilnya, daging yang digunakan dalam isian itu jadi tidak akan amis dan lebih aromatik, nikmat deh!
Nah, di masakan Thailand, daun ketumbar juga banyak dipakai, lo.
Terutama untuk tom yam, daun ketumbar wajib ditambahkan untuk mengeluarkan aroma tom yam yang khas.
Baca Juga : Ayah Zumi Zola Meninggal Karena Diabetes, Air Rendaman Biji Ketumbar Bisa Menurunkan Risikonya
Karena cuma jadi bumbu tambahan, kita biasanya menggunakannya hanya dalam jumlah sedikit saja.
Padahal, daun ketumbar punya banyak manfaat, lo.
Daunnya yang hijau itu memilki cukup banyak vitamin K dan provitamin A.
Karena itu di India bahkan ada tradisi Ayurveda dimana daun ketumbar di jus lalu diminum secara segar.
Porsinya kira-kira 1 cangkir yang volumenya sekitar 250 ml.
Tradisi ini dipercaya bisa mengaktifkan pencernaan, menurunkan kolesterol hingga menormalkan siklus menstruasi.
Luar biasa, ya!
Baca Juga : Hanya Pakai Tepung Hingga Kunyit, Ini 3 Rahasia Cantik Priyanka Chopra Warisan dari Nenek!
Makan Daun Ketumbar Tak Boleh Terlalu Banyak
Tapi, harus digarisbawahi, konsumsi daun ketumbar dalam jumlah banyak untuk jangka waktu panjang tidaklah disarankan, lo.
Sebab, daun ketumbar mengadung cukup banyak zat fitokimia yang mungkin bisa memperberat kerja hati.
Mencegah pertumbuhan tumor
Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, seperti phthalides dan terpenoid dapat menginduksi produksi enzim spesifik.
Ini dapat mengubah tumor menjadi bentuk yang kurang beracun.
Bila dikonsumsi terus menerus, daun ketumbar bisa menghentikan pertumbuhan tumor.
Detoksifikasi tubuh
Daun ketumbar mengandung senyawa biokimia yang dapat meremajakan sel-sel dalam tubuh.
Terenoid, poliasetil, dan karotenoid dapat menangkis radikal bebas yang berbahaya.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 8 : Pemeriksaan Kehamilan di Trimester 3
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR