Nakita.id - Lirik lagu, "Hanya memberi, tak harap kembali," memang sangat pas bagi seorang ibu.
Menjadi seorang ibu bagi anak-anak memang besar tanggung jawabnya.
Ia memiliki kasih sayang kepada anak-anaknya sepanjang jalan, seolah tak pernah putus.
Apa pun akan ibu beri, baik materi dan kebutuhan lainnya demi kebahagiaan sang anak.
Baca Juga : Sang Ayah Pura-pura Temukan Anaknya Meninggal Tertusuk Pisau, Ternyata Dialah Dalang di Balik Pembunuhan
Sayangnya, tak semua anak menyadari kasih sayang ibu tersebut.
Tak semua mampu menghargai kasih sayang ibu dan pada akhirnya, mereka justru terjerumus pada lubang durhaka, entah kepada ibu maupun ayahnya.
Hal ini seperti halnya yang dilakukan Yogesh Shenoy, seorang laki-laki asal Mumbai, India.
Shenoy dengan tega membunuh sang ibu, Lalita yang usianya sudah menginjak 80 tahun.
Baca Juga : Selalu Menuntut Hidup, Seorang Petani Bunuh Istrinya! Dampak Ketidakpuasan Rumah Tangga Rentan Pembunuhan
Parahnya, Shenoy memutuskan untuk mengakhiri hidup ibunya karena ia merasa tak lagi mampu dan membiayai perawatan dan pengobatan ibunya yang sudah sakit keras.
Melansir dari The Hindustan Times, Shenoy yang berusia 53 tahun membunuh ibunya menggunakan obat tidur, bantal, dan gunting yang ada di rumahnya.
Rabu (28/11/2018) malam, Shanoy mencampurkan beberapa butir obat tidur dan mencampurkannya ke susu yang akan diminum oleh Lalita.
Setelah tercampur, Shanoy memberikan pada sang ibu.
Lalita terlihat lemas dan tergeletak tak berdaya dalam keadaan masih bernapas, usai menenggak susu yang sudah dicampur dengan obat tidur.
Baca Juga : Tak Mau Memasak dan Mencuci Pakaian, Seorang Istri yang Sedang Hamil Dibunuh Suaminya
Melihat sang ibu masih bernapas, Shanoy mengambil bantal dan membungkamkan wajah ibunya menggunakan bantal untuk menghilangkan nyawanya.
Kemudian, Shenoy mengambil gunting untuk memotong leher ibunya pada pukul 2.30, Kamis.
Setelah sang ibu sudah benar-benar tewas, Shanoy hanya terduduk di samping jenazah sang ibu, sebelum akhirnya ia menyerahkan diri ke polisi setempat.
Baca Juga : Tak Mau Diceraikan, Seorang Profesor Bunuh Istri dan Anak Demi Selingkuhannya
Menurut Pandit Thakare, inspektur polisi senior dari kepolisian setempat mengatakan bahwa Shanoy membunuh ibunya lantaran terus-menerus bertengkar dengan sang ibu lantaran tidak mampu membayar perawatan medis sang ibu yang sudah jatuh sakit.
Tetapi menurut keterangan tetangga setempat, Lalita dan Shanoy sebelumnya tampak saling menyayangi dan menjaga, satu sama lain.
Ayah Shanoy baru meninggal beberapa tahun yang lalu, sehingga ia meninggalkan sang istri yang tengah menderita tekanan darah dan spondylosis — kondisi tulang belakang yang degeneratif.
Menurut pemilik rumah, kelurga Shenoy termasuk keluarga yang relatif tertutup.
Baca Juga : Begini Cara Pelaku Pembunuhan di Bekasi Habisi Dua Keponakannya, 'Tidur Lagi Sana, Mama Cuma Sakit Kok'
"Mereka telah menjadi penyewa saya selama beberapa dekada. Mereka tidak banyak berinteraksi dengan siapa pun di lingkungan itu," ujarnya.
"Polisi mengatakan Shenoy sangat kekurangan dana sehingga ia tidak dapat membayar sewa sebesar 35 rupees Rp 7.000, selama dua tahun terakhir," tambahnya.
Sedangkan Shenoy yang sebenarnya telah beristri, ditinggalkan oleh istrinya pada 2011 silam lantaran tak tahan mendengar pertengkaran Shenoy dan Lalita.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | newsweek |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR