Mengepalai proyek ini, konselor universitas Eze, profesor Necdet Budak mengatakan para ilmuwan yang mengkhususkan diri di berbagai bidang termasuk kimia, genetika, biokimia dan matematika menemukan sistem diagnosis yang memisahkan fragmen DNA dari napas pasien.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Manfaat Tes Darah, Dari Deteksi Kanker Hingga Prediksi Waktu Kematian
"Dengan teknik baru ini, kami percaya bahwa akan ada penemuan inovatif dalam diagnosis kanker paru-paru," tambah Budak.
Berbicara kepada Anadolu Agency (AA) yang merupakan kantor berita Turki, pengawas proyek Tuncay Göksel mengatakan dengan teknik baru, diagnosis kanker paru akan lebih mudah dan lebih cepat.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Stroke, Waspadai Gejala-gejalanya
"Kami akan melakukan pemetaan genetik real-time dari pasien dan jika hasilnya positif, kami akan dapat menentukan teknik perawatan.
Analisis yang sama dapat dilakukan dengan biopsi, tetapi diagnosis melalui pernapasan ini jauh lebih murah dan kurang menyakitkan. hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mendapatkan sampel," kata Göksel. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR