Nakita.id - Puting payudara terbenam atau terbalik (Inverted Nipple) adalah suatu kondisi di mana puting ditarik ke dalam payudara bukannya menunjuk ke luar.
Kondisi ini juga bisa disebut retraksi puting, atau puting yang terinagmentasi, meskipun beberapa pengamat membedakan kedua variasi ini.
Puting retraksi dapat menjadi kondisi bawaan (saat lahir) sebagai varian normal pada beberapa wanita.
Baik pria maupun wanita dapat memilikinya. Terkadang, hanya satu puting yang terbenam.
Baca Juga : Rutin Konsumsi Kacang Hazelnut, 8 Manfaat Kesehatan Ini Akan Dirasakan
Baca Juga : Tren Gaya Hijab 2019 dengan Paduan Rok Motif Kotak-kotak ala Selebgram
Dalam kasus lain, mungkin timbul sebagai akibat dari penyakit atau trauma.
Kondisi apa pun yang menyebabkan peradangan atau jaringan parut pada jaringan di belakang puting dapat menyebabkan puting tertarik ke dalam.
Puting yang terbalik tidak perlu dikhawatirkan, juga untuk Moms yang harus menyusui Si Kecil.
Karena kondisi tersebut tidak selalu membuat menyusui menjadi sulit, karena bayi dapat mengaitkan seluruh areola.
Apakah normal memiliki puting terbalik?
Baca Juga : Pir dan Pisang untuk Meringankan Gejala Radang Lambung Atau Gastritis
Baca Juga : Kasusnya Lagi Heboh, Ini Bahaya Kosmetik Ilegal Online yang Dijual Bebas Menurut Pakar Kecantikan Kulit
Inverted Nipple merupakan variasi normal dalam bentuk puting, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Dokter setuju bahwa pada umumnya tidak perlu merawat puting yang terbalik.
Namun, dokter dapat merekomendasikan pengobatan jika penyebab inversi yang mendasari berbahaya, seperti keganasan atau peradangan payudara.
Diperkirakan 2–10% wanita memiliki setidaknya satu puting terbalik, dan pria juga memilikinya.
Baca Juga : Perbedaan Pendarahan Tanda Kehamilan Dengan Pendarahan Menstruasi
Beberapa orang berpikir bahwa puting yang terbalik membuatnya sulit untuk menyusui.
Stimulasi dapat menyebabkan puting untuk keluar, dan tergantung pada seberapa banyak puting menonjol, bayi mungkin perlu mengaitkan seluruh areola.
Beberapa orang menemukan bahwa putingnya kurang terbalik setelah menyusui.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Sering Berkeringat di Malam hari? Ini 8 Penyebabnya!
Apa yang menyebabkan puting terbalik?
Seseorang mungkin telah membalik puting sejak lahir, yang dokter sebut inversi bawaan. Atau, seseorang dapat mengembangkan puting terbalik di kemudian hari, yang merupakan inversi yang diperoleh.
Inversi yang diperoleh dapat menunjukkan masalah medis yang mendasari, seperti peradangan pada jaringan payudara.
Orang harus mengunjungi dokter jika salah satu atau kedua putingnya terbalik dalam waktu yang singkat.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab Luka Operasi Sesar Terasa Panas dan Gatal
Kondisi medis yang dapat menyebabkan inversi puting termasuk:
- mastitis, yang merupakan infeksi kelenjar susu
- dect ectasia, yang merupakan dilatasi abnormal duktus di jaringan payudara
- abses di bawah areola
- komplikasi operasi payudara
- kanker payudara
Kanker payudara juga menyebabkan perubahan payudara lainnya.
Jika seseorang melihat perubahan-perubahan ini, seperti puting yang bersisik dan bengkak, atau keluarnya cairan puting, mereka harus menemui dokter.
Baca Juga : Waspada Sumber Penyakit di Rumah! Ini 3 Tips Cerdas Kurangi Sampah di Dapur
Terdapat beberapa grade atau tingkat dari puting terbalik ini, ini tergantung pada tingkat inversi dan mobilitas puting:
- Grade 1: Seseorang dapat dengan mudah menarik putingnya, dan mempertahankan proyeksinya. Derajat inversi ini tidak menyebabkan masalah besar dengan menyusui.
- Grade 2: Seseorang dapat menarik putingnya keluar, tetapi tidak semudah itu, dan putingnya cenderung memendek. Mereka mungkin merasa sulit untuk menyusui.
Baca Juga : Inilah Penyebab Sperma Mati Alias Necrozoospermia, Sebelum Membuahi
- Grade 3: Seseorang mungkin tidak bisa mengeluarkan putingnya. Ketika menekannya keluar, puting segera memendek. Menyusui mungkin sangat sulit atau tidak mungkin.
Dampak pada menyusui
Ketika puting Moms terbenam, terkadang membuat Moms menjadi khawatir dan cemas apakah akan dapat menyusui Si Kecil.
Kabar baiknya, puting tenggelam pun bukan berarti tidak bisa menyusui, lo! Moms bisa membantu menarik perlahan puting semasa kehamilan, namun sebaiknya tidak dilakukan pada trimester akhir kehamilan.
Baca Juga : 4 Cara Melenyapkan Rasa Malas Saat Beraktivitas Menurut Para Ahli
Sebab, hal ini dikhawatirkan bisa memicu kontraksi.
Alangkah baiknya bila berkonsultasi dengan konsultan menyusui, agar bisa mempelajari teknik-teknik menyusui dengan kondisi puting terbenam.
Salah satu cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi puting terbenam adalah melakukan IMD.
Pastikan ketika bersalin, Moms bisa melakukan IMD selama 1—2 jam (skin to skin contact) agar bayi bisa melatih insting menyusunya sendiri.
Bayi adalah makhluk yang pintar dan mereka tidak punya pembanding puting lain selain puting ibunya sendiri.
Baca Juga : Konsumsi Susu Ibu Menyusui Bisa Membuat ASI Melimpah, Benarkah?
Jadi, jika puting Moms terbenam, ketika bayi bisa menyusu sendiri saat IMD, maka ia akan menarik sendiri secara otomatis puting mamanya tanpa bantuan siapa pun.
Setelah itu, upayakan rawat gabung sehingga Moms menjadi mahir untuk menyusui. Jika diperlukan, bisa juga menggunakan alat bantu penarik puting.
Pastikan Mama sendiri yang melakukannya dengan didampingi konsultan menyusui sebelumnya.
Baca Juga : Operasi Implan Payudara: Kanker Dan Risiko Lain Yang Mungkin Terjadi
Bayi Moms tidak pernah menyusu pada ibu lainnya, jadi pastinya si kecil tidak pernah membandingkan puting Mama dengan puting ibu lainnya.
Jadi tentunya puting terbenam pun bukan alasan untuk tidak bisa menyusui.
Source | : | nakita,Medical News Today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR