Nakita.id - Mi instan menawarkan kelezatan luar biasa yang membuat banyak orang menyukainya, termasuk Si Kecil.
Namun di balik kelezatannya, mi instan juga membawa efek samping buruk ketika kita sering mengonsumsinya.
Monosodium glutamat atau MSG adalah penambah rasa pada mi instan yang diketahui dapat menyebabkan kanker dan kerusakan otak pada anak-anak.
Maka dari itu, para ahli kesehatan untuk tidak mengonsumsi mi instan secara berlebihan, khususnya anak-anak.
Baca Juga : Camilan Sehat Xabiru, Bantu Melawan Kanker Hingga Sembuhkan Batuk
Melarang Si Kecil untuk tidak mengonsumsi mi instan memang bukan hal yang mudah.
Pasalnya, banyak anak yang justru doyan atau lahap makan ketika mereka diberikan mi instan oleh orangtua.
Dengan demikian, Moms harus putar otak agar tetap bisa menghidangkan mi instan tanpa Si Kecil mendapatkan efek sampingnya.
Dilansir dari laman parenting.firstcry.com, inilah cara yang harus Moms perhatikan ketika akan menyajikan mi instan untuk Si Kecil.
Baca Juga : Benarkah Flash Kamera Berbahaya untuk Mata Bayi? Ini Penjelasannya
Saat memasak mi, Moms harus memastikan jika mi dimasak dengan baik sehingga semua lemak dan garam berlebih hilang dari mi tersebut.
Kemudian, tidak menggunakan penyedap rasa yang ada di kemasan mi.
Moms bisa menggunakan alternatif bumbu buatan sendiri yang tidak mengandung garam dan bahan kimia lain dalam jumlah yang berlebih.
Selain itu, saat memasak mi, pilih alternatif minyak yang sehat daripada mengunakan minyak sawit standar, ini juga bisa memberikan cita rasa yang berbeda pada mi.
Baca Juga : Konsumsi Susu Ibu Menyusui Bisa Membuat ASI Melimpah, Benarkah?
Agar kandungan gizi tetap Si Kecil dapatkan ketika ia mengonsumsi mi, Moms bisa menambahkan beberapa sayuran cincang seperti kubis, wortel, kacang polong, dan lainnya ke dalam mi.
Lalu, ketika Moms membeli mi di pasar, perhatikan opsi yang mengandung natrium dan lemak lain dalam jumlah rendah.
Nah Moms, itulah hal-hal yang harus Moms perhatikan ketika ingin menyajikan mi instan pada Si Kecil.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | parenting.firstcry.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR