Nakita.id - Tahukah Moms, para peneliti mengatakan kehamilan yang tertunda dan perawatan kesuburan dapat memberikan risiko tinggi untuk asma pada anak-anak.
Data yang dikumpulkan total 550.199 anak-anak dengan penelitian skala besar baru dilakukan oleh peneliti Norwegia dan Inggris, mengkaji obat asma yang digunakan oleh anak-anak dalam 12 bulan.
Data tentang perawatan kesuburan orangtua, waktu konsepsi, jumlah dan keguguran sebelumnya dan faktor-faktor lain.
Faktor yang berpotensi berpengaruh seperti usia ibu, asma, merokok selama kehamilan, dan berat badan sebelum kehamilan juga dikumpulkan.
Temuan yang diterbitkan mengatakan bahwa anak-anak yang dikandung melalui perawatan kesuburan sebanyak 42% lebih mungkin memiliki asma.
Ini lebih tinggi daripada anak-anak yang dikandung tanpa perawatan kesuburan.
Namun, anak-anak yang lahir melalui perawatan kesuburan ketika dibandingkan setelah lebih dari 12 bulan dengan anak yang lahir, ditemukan 22% lebih mungkin untuk memiliki asma.
Baca Juga : Darah Haid Bisa Tunjukkan Gejala Penyakit Tertentu, Waspada dengan Warna Ini
Keguguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko asma.
Satu keguguran dikaitkan dengan 7% peningkatan risiko asma, dan 3 atau lebih keguguran dikaitkan dengan 24% peningkatan risiko asma.
Para peneliti melihat bahwa kesuburan yang buruk saja tidak menjelaskan peningkatan risiko mengembangkan asma pada anak-anak yang dikandung melalui perawatan kesuburan.
Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!
Untuk menetapkan penyebab, perlu lebih banyak penelitian diperlukan.
Ini karena masih belum jelas apakah faktornya adalah perawatan kesuburan itu sendiri, atau dari faktor subfertilitas yang bisa meningkatkan risiko.
Source | : | thehealthsite.com |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR