Nakita.id - Informasi kehamilan sehat bulan 9, Moms harus waspadai ketuban pecah dini.
Bila ibu hamil merasakan ada cairan yang merembes keluar dari vagina dan keluarnya tak dapat ditahan tapi tak disertai mulas atau tanpa sakit, bisa dipastikan dia mengalami ketuban pecah dini.
Yakni ketuban pecah sebelum terdapat tanda-tanda persalinan.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 9 : Yuk, Bedakan Kontraksi Menjelang Melahirkan!
Baru setelah itu akan terasa sakit karena ada kemungkinan kontraksi.
Biasanya, kantung ketuban robek terjadi seusai trauma.
Misalnya, ibu hamil terjatuh atau terbentur di bagian perut.
Juga bisa terjadi karena mulut rahim lemah hingga tak bisa menahan kehamilan.
Penyebab lain, ketegangan rahim yang berlebihan, semisal kehamilan ganda (hidramnion), kelainan letak janin seperti sungsang atau melintang, atau kelainan bawaan dari selaput ketuban.
Lihat postingan ini di Instagram
Bisa pula karena infeksi yang lalu menimbulkan proses biomekanik pada selaput ketuban hingga memudahkan ketuban pecah.
Tak jarang hanya terjadi kebocoran kantung ketuban.
Cairan ketuban merembes sedikit demi sedikit, tanpa disadari oleh si ibu.
Akibatnya, cairan ini makin berkurang jumlahnya.
Bahkan, habis. Ibu baru merasakan perih jika janinnya bergerak.
Yang jelas, segera ke dokter bila dicurigai ketuban pecah.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 8 : 3 Dukungan Suami di Trimester 3
Pemeriksaan dokter akan menentukan apakah janin masih "aman" untuk tetap tinggal di rahim atau sebaliknya.
Umumnya setelah ketuban pecah, dokter akan memantau kondisi ibu dan janin.
Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih, berarti keadaan janin masih baik dan kehamilan bisa dipertahankan.
Langkah selanjutnya adalah terapi. Jika kehamilan kurang dari 38 minggu, akan dilakukan metode konservatif.
Ibu diwajibkan istirahat dibantu pemberian obat-obatan yang tak menimbulkan kontraksi, biasanya melalui infus.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 8 : Sering Gerah Saat Hamil
Bila si bayi belum cukup besar, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mematangkan paru-parunya agar jika terpaksa dilahirkan, janin sudah siap hidup di luar rahim ibunya.
Kecuali itu, ibu pun akan diberi antibiotika untuk mencegah infeksi.
Umumnya cara ini berhasil dilakukan.
Melalui bedrest, air ketuban dicegah keluar dalam jumlah lebih banyak.
Sementara itu, lapisan kantung yang sebelumnya terbuka pun akan menutup kembali.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR