Nakita.id - Sekolah seharusnya menjadi lembaga pendidikan yang bisa mengayomi siswa-siswinya.
Tidak hanya mengajarkan ilmu alam dan sosial, sekolah juga menjadi tempat untuk mengajarkan keterampilan serta moral.
Kepala sekolah, guru dan para karyawan memiliki tugas untuk bekerja sama memberikan pendidikan yang baik bagi para anak didiknya.
Baca Juga : Guru Lalai, Puluhan Siswa SD Alami Luka Bakar dan Kerusakan Mata Karena Paparan Sinar Ultraviolet
Mereka juga seharusnya mencontohkan perilaku yang baik kepada para murid.
Menjadi orang yang disegani, tutur kata dan perbuatannya menjadi teladan bagi siswa-siswinya.
Namun, tak sedikit para petinggi sekolah yang justru menyalahgunakan kewenangannya untuk melakukan tindakan kekerasan pada muridnya.
Seperti yang baru-baru ini terjadi di India.
Seorang guru perempuan di Sekolah Narayana Techno di Gurgaon, India melakukan hal brutal pada anak didiknya yang masih TK.
Dalam video yang beredar, guru tersebut terlihat melakban mulut siswa dengan kasar.
Dua orang siswa yang baru berusia 4 tahun jadi korban, sorang anak perempuan dan yang lain laki-laki.
Pihak sekolah pun langsung memberikan sangsi tegas pada guru tersebut.
Ia langsung diberhentikan pada Sabtu(8/12/2018).
"Atas keluhan orang tua siswa, kami telah mengambil tindakan tegas dan memberhentikan sang guru," kata kepala sekolah Gururaj dilansir dari India Today.
Guru tersembut sempat melakukan pembelaan bahwa siswa mengganggu seluruh kelas karena berisik.
Ini bukanlah kasus kekerasan pertama yang dilakukan seorang guru pada anak didiknya, terutama anak TK.
Pada bulan Juli lalu beredar video viral dimana guru TK di Malaysia tega memukul dan mendorong muridnya dari kursi hingga jatuh ke belakang.
Tak hanya itu, ada murid lainnya yang juga ditampar beberapa kali.
Tindak kekerasan tersebut telah diselidiki kepolisian Malaysia dan mereka berhasil menangkap dua oknum guru.
Dua oknum guru yang terlibat dalam tindak kekerasan adalah perempuan berusia 21 tahun dan perempuan berusia 40 tahun.
Taman Kanak-kanak seharusnya menjadi lembaga pendidikan yang menyenangkan untuk siswanya.
Di sekolah tersebut, siswa lebih banyak belajar dengan cara bermain.
Baca Juga : Kecanduan Ponsel Sejak Usia 2 Tahun, Balita 4 Tahun Harus Menjalani Operasi Mata
Sehingga diperlukan guru yang kreatif, juga sabar menghadapi anak kecil dengan kepolosannya.
Sebenarnya faktor yang utama dalam pendidikan dini adalah guru harus memiliki kompetensi, demikian menurut Ketua HIMPAUDI, Prof. Dr. Ir. H. Netti Herawati, M.Si.
Menurut Ibu Netti, sebaiknya Moms juga menanyakan apakah guru-guru di sekolah tersebut sudah mendapatkan pelatihan, lulusan mana, dan perhatikan juga caranya berinteraksi pada Si Kecil
Cara berinteraksi guru akan menjadi penting karena guru harus bicara lemah lembut, ramah, selalu tersenyum yang bahkan senyumnya pun ada standarnya, menurut beliau.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | nakita,IndiaToday |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR