Nakita.id - Sekitar 30% anak mengalami sembelit atau susah BAB ketika mereka sudah mulai mengonsumsi makanan padat.
American Academy of Pediatrics menyatakan setiap anak dengan tinja yang besar, keras, kering, dan disertai dengan gerakan usus yang menyakitkan, susah, atau darah di saat buang air besar mungkin mengalami sembelit atau konstipasi.
Biasanya anak dikatakan sembelit bila telah mengalami kesusahan BAB selama tiga hari atau lebih.
Baca Juga : Tak Diduga, 5 Makanan Ini Bisa Atasi Sembelit, Salah Satunya Popcorn!
Pada umumnya, sembelit pada anak akan diikuti dengan beberapa gejala lainnya, seperti sakit perut, kembung, mual, kehilangan selera makan, menangis atau menjerit, dan banyak berkeringat.
Moms tak perlu khawatir.
Ada beberapa cara alami yang dapat Moms lakukan saat anak sembelit.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Pertama, memperbaiki pola diet.
Untuk melunakkan tinja dan membuatnya lebih mudah untuk dilewati, tingkatkan jumlah cairan dan serat non-susu yang didapat anak setiap hari.
Berikan makanan berserat tinggi termasuk buah dan jus buah yang mengandung sorbitol (mangga, pir), sayuran (brokoli, kacang polong), kacang-kacangan, dan roti gandum dan sereal.
Setelah itu, batasi makanan yang bisa meningkatkan sembelit, seperti makanan berlemak yang rendah serat.
Batasi pula susu hingga 16 ons per hari.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Kedua, olahraga.
Pastikan anak keluar untuk bermain, bergerak, atau berolahraga setidaknya 30 hingga 60 menit sehari.
Sebab membantu memindahkan makanan yang dicerna melalui usus.
Ketiga, memperbaiki kebiasaan buang air besar.
Dorong anak untuk menggunakan kamar mandi pada waktu-waktu tertentu di siang hari, terutama setelah makan dan kapan pun dia merasa ingin BAB.
Biarkan anak duduk di toilet setidaknya selama 10 menit setiap kali.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cara Merangsang Gigi Bayi Agar Cepat Tumbuh
Penting untuk diketahui, penyebab sembelit pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa hal.
Diet
- Terlalu banyak makanan yang tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan sembelit. Hal ini termasuk makanan cepat saji, susu, permen, dan minuman ringan.
- Tidak cukup minum air dan cairan lainnya.
- Memiliki perubahan dalam makan. Hal ini termasuk ketika bayi berubah dari ASI menjadi susu formula, atau ketika mereka mulai makan makanan padat.
Kurang berolahraga
- Anak-anak yang menonton banyak TV dan bermain video game tidak cukup berolahraga.
Padahal olahraga membantu memindahkan makanan yang dicerna melalui usus.
- Beberapa anak tidak memperhatikan sinyal bahwa tubuh mereka ingin BAB ketika mereka terlalu sibuk bermain hingga lupa pergi ke kamar mandi.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab Luka Operasi Sesar Terasa Panas dan Gatal
Masalah emosional
- Saat anak baru belajar menggunakan toilet mereka cenderung mengalami sembelit karena cemas.
Anak kemudian dapat menahan buang air besar mereka dan menyebabkan sembelit.
- Merasa stres karena sekolah, teman, atau keluarga
Masalah fisik
Dalam beberapa kasus tertentu sembelit bisa disebabkan oleh masalah fisik yang lebih besar. Masalah fisik ini dapat meliputi:
- Masalah pada saluran usus, rektum, atau anus
- Masalah sistem saraf, seperti cerebral palsy
- Masalah endokrin, seperti hipotiroidisme
- Obat-obatan tertentu, seperti suplemen zat besi
Moms perlu waspada bila sembelit pada anak berlangsung selama lebih dari dua minggu.
Sebab hal itu disebut sembelit kronis dan membutuhkan bantuan medis.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Jenis Ikan Yang Paling Baik Untuk Ibu Hamil
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,hopkinsmedicine.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR