Nakita.id - Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan oleh kisah Kacy Dworsky seorang bayi kecil yang lahir dipenuhi tahi lalat.
Bayi kecil dari pasangan suami istri Dan dan Stephanie tersebut lahir dengan tahi lalat yang cukup banyak dan besar.
Menurut kabar yang beredar, Kacy lahir dengan nevi atau lesi kulit berpigmen umum yang biasanya berkembang selama masa dewasa.
Baca Juga : Tubuh Bayi ini Dipenuhi Tahi Lalat Raksasa, Ibunya Menangis dan Lakukan Hal ini!
Dan dan Stephanie sempat mengkhawatirkan kondisi Kacy di masa depan.
Keduanya khawatir bahwa Kacy akan dikucilkan dan tidak diterima dikalangan masyarakat.
Oleh karena itu, Dan dan Stephanie mencoba berkonsultasi dengan banyak dermatologists pediatrik dan memulai kampanye GoFundMe untuk membantu Kacy.
Lantas, berbahayakah bila seorang bayi memiliki banyak tahi lalat?
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Jenis Ikan Yang Paling Baik Untuk Ibu Hamil
Tak dapat dipungkiri banyak orang beranggapan bahwa memiliki banyak tahi lalat berarti memiliki risiko lebih besar untuk kanker kulit melanoma.
Namun menurut penelitian yang dipublikasikan 2 Maret 2016 di JAMA Dermatology, kebanyakan orang yang mengalami kanker melanoma tidak memiliki atau memiliki sedikit tahi lalat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa banyaknya tahi lalat tidak menjadi patokan besar tidaknya risiko seseorang mengalami kanker kulit melanoma.
Hal yang paling penting ialah untuk memeriksakan kondisi kulit setiap bulan dan mengetahui jenis tahi lalat normal dan abnormal.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Jody Levine, MD, direktur dermatologi di Plastic Surgery & Dermatology of NYC menyebutkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui jenis tahi lalat normal dan abnormal.
Beberapa hal ini dikenal dengan prinsip ABCDE:
- Asimetri, bentuknya tidak beraturan
- Border irregularity atau ketidakteraturan perbatasan. Dimana ujung-ujungnya bergerigi
- Color that varies. Warna yang bervariasi
- Diameter yang lebih besar dari penghapus pensil yang bulat
- Evolving atau tahi lalat uang berkembang, (mengubah bentuk, ukuran, atau warna seiring waktu).
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Agar lebih jelas, berikut ini beberapa perbandingan tahi lalat yang perlu diketahui:
Tahi lalat normal
Tahi lalat yang sehat sering seragam dalam warna dengan batas-batasnya halus.
Namun, benjolan apa pun yang lambat laun berubah harus segera diperiksa.
Tahi lalat atypical
Perbatasan tidak teratur dan pewarnaan berbeda adalah bendera merah. Tahi lalat ini harus diawasi dengan ketat.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cara Merangsang Gigi Bayi Agar Cepat Tumbuh
Dysplastik Nevus
Tahi lalat ini cenderung gelap dengan batas yang tidak teratur. Itu bisa menjadi kanker, sehingga perlu untuk selalu diawasi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: 6 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya
Melanoma
Melanoma ialah jenis kanker kulit paling berbahaya diantara yang lainnya.
Kanker jenis ini biasanya berkembang ketika kerusakan DNA sudah tidak bisa diperbaiki pada sel-sel kulit sehingga menyebbakan sel-sel kulit berkembang biak dengan cepat dan membentuk tumor ganas.
Melanoma pada umumnya sering menyerupai tahi lalat berwarna hitam atau cokelat.
Meski begitu tidak menutup kemungkinan bila melanoma juga bisa berwarna kulit, merah muda, merah, ungu, biru, atau putih.
Seperti jenis kanker kulit lainnya, melanoma biasanya muncul setelah paparan sinar UV yang intens.
Acral Lentiginous Melanoma
Biasanya muncul sebagai tanda cokleat atau hitam di bawah kuku, atau di telapak tangan atau telapak kaki.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab Perut Kencang Di Setiap Trimester Kehamilan
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | cancer.org,intisari,American Academy of Dermatology |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR