Nakita.id.- Di awal-awal kehamilan, perubahan fisik Ibu akan menyebabkan sedikit keluhan. Misalnya, mual dan pusing serta kram kaki. Ketika kandungan membesar, mual dan pusing akan hilang dengan sendirinya, tetapi kram kaki tidak.
Sebabnya, perut yang semakin berat membuat pembuluh darah balik di sekitar wilayah panggul tertekan, sehingga menyumbat peredaran darah yang menuju ke kaki sehingga aliran darah jadi tidak lancar.
Baca juga: Lakukan Hal Ini Agar Kaki Tak Mudah Kram Saat Hamil Muda
Kram juga dapat disebabkan kurangnya asupan beberapa jenis mineral, seperti magnesium dan kalsium. Untuk itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi banyak sayuran yang berwarna hijau tua, ikan laut, serta buah-buahan seperti pisang dan jeruk.
Penyebab lain dari kram adalah kelelahan otot di daerah kaki yang harus menyangga berat badan yang makin bertambah. Hal ini diperberat lagi oleh aliran darah kaki yang tidak lancar akibat terbendung oleh rahim yang membesar.
Akan tetapi, Ibu tak usah khawatir, karena keluhan kram dialami oleh hampir semua ibu hamil. Selain itu, keluhan ini juga tak membahayakan Ibu ataupun janin di kandungan. Kabar baiknya lagi, kram bukan hanya dapat diatasi dengan mudah secara alami, bahkan juga dicegah kemunculannya.
Baca juga: Kaki Sering Kram Saat Hamil Apa Penyebabnya
Untuk mengatasi kram, dr. Kristiyanto, SpOG dari RS Bethesda Serukam, Kalimantan memberikan solusinya;
- Lakukan pijatan lembut di area kaki yang terserang kram. Ibu bisa minta bantuan Ayah untuk melakukannya.
- Cari tempat bersandar yang nyaman, lalu angkat kaki sedikit lebih tinggi dari pangkuan dalam posisi lurus. Usahakan Ibu relaks ketika melakukannya.
- Bila kram terjadi pada paha bagian depan, cobalah duduk atau berbaring dahulu, kemudian tekuk lutut perlahan-lahan supaya tegangan pada paha depan berkurang.
- Jika kram terjadi pada paha belakang, luruskan kaki dan angkat ke arah depan.
- Ketika jari-jari kaki yang kram, coba luruskan dan relakskan kaki. Setelah itu, pijat lembut jari-jari dan telapak kaki supaya peredaran darah kembali lancar.
- Setelah kram berkurang atau hilang, Ibu jangan langsung berjalan. Diam saja dulu selama beberapa menit agar otot kaki punya kesempatan beristirahat dan darah benar-benar mengalir lancar.
- Ibu bisa melanjutkan relaksasi dengan merendam kaki ke dalam baskom berisi air hangat. Tambahkam garam untuk melembutkan kulit kaki. Terapi kram sekaligus perawatan kaki tentu tak mengapa, bukan?
Kram sebetulnya bisa diminimalisasi dengan mengurangi aktivitas selama hamil. Beristirahatlah bila memang tubuh Ibu memerlukannya. Ibu juga perlu mengonsumsi cukup air putih. Selain menyegarkan dan mencegah dehidrasi, air putih juga melancarkan peredaran darah.
Baca juga: Kaki Kram Saat Tidur Ternyata Ini Penyebabnya
Jika Ibu kurang yakin makanan sehari-hari tidak cukup magnesium dan kalsium, disarankan menambahnya dari suplemen. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter obgin Ibu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR