Nakita.id - Menjalin komunikasi yang intens dengan anak memang sangat dianjurkan karena memiliki dampak besar bagi perkembangannya. Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa cara berkomunikasi yang justru berdampak buruk bagi anak.
Peg Streep, Penulis buku Quitting-Why We Fear It and Why We Shouldn’t – In Life, Love, and Work, dan buku Mean Mothers: Overcoming The Legacy of Hurt, menyimpulkan tiga ucapan yang tidak baik didengar oleh anak, karena bisa meninggalkan luka pada hati anak.
Berikut uraiannya;
Baca juga: Perkataan Buruk Orangtua Pengaruhi Kesehatan Anak
Nilai kamu harusnya lebih tinggi seperti…
Membandingkan anak dengan saudara kandungnya, temannya, atau orang lain, bisa meninggalkan rasa trauma dan rendah diri.
Selain menyakitkan, perbandingan membuat anak merasa lemah dan penakut. Masalah akan terjadi ketika mereka tumbuh dewasa. Anak bisa merasa tidak percaya diri dan penyendiri.
Baca juga: Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak Dimulai Dari Rumah
Si pesek, si gendut, si hitam, dan lain-lain
Umumnya, orang Indonesia sering sekali memanggil seseorang berdasarkan fitur fisik yang dianggap kekurangan.
Namun, Anda harus tahu bahwa memanggil anak dengan panggilan yang memalukan, bisa membuatnya memendam dendam yang menyebabkan tantrum.
Menurut pakar psikolog, panggilan hinaan ini menciptakan pemikiran pada diri anak bahwa mereka tidak cantik dan tidak menarik.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR