Nakita.id - Sebenarnya panas dingin adalah sebuah istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami demam.
Ketika diukur, suhu tubuhnya di atas rata-rata, tetapi kondisi orang tersebut seperti kedinginan, ia akan menggigil dan gemetar badannya..
Jadi tidak benar alias hoax, informasi yang mengatakan jika panas dingin itu adalah penyakit dan harus diobati dengan obat tertentu.
Umumnya, panas dingin disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, seperti bakteri atau virus gastroenteritis, virus influenza, virus meningitis, strep throat, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan malaria.
Perawatan di rumah untuk orang dewasa.
Jika orang dewasa mengalami panas dingin, ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah.
Pertama, perhatikan apakah panas dinginnya disertai demam atau tidak.
Baca Juga: Demam Tak Selalu Berarti Ada Infeksi, Sering Kali Justru Menunjukkan Tubuh Sedang Bekerja Normal
Jika demam ringan, kurang dari 40 derajat Celsius, pasien cukup beristirahat total, minum banyak, makan banyak, bisa juga minum oralit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena panas tubuh naik.
Selama di rumah, selimuti pasien dengan selimut tipis, non-aktifkan pendingin udara, usahakan sirkulasi udara selalu bagus di kamar pasien.
Baca Juga: Hati-hati Bila Bayi Usia 3 Bulan Alami Demam
Berjemur di pagi hari juga bisa membantu mengurangi demam.
Selama ngilu-ngilu masih bisa ditahan, tidak perlu mengonsumsi obat-obatan apa pun.
Baca Juga: Demam Berdarah Pada Ibu Hamil
Tapi jika panas tubuh sudah di atas 40 derajat Celsius dan nyeri disekujur tubuh teramat sangat, mengonsumsi parasetamol bisa dilakukan.
Hubungi dokter jika demam dan panas dingin yang dialami tidak membaik setelah 48 jam perawatan di rumah atau jika muncul kondisi berikut:
- leher kaku,
- mengi,
- batuk parah,
- sesak napas,
- kebingungan,
- lesu,
- lekas marah,
- sakit perut,
- buang air kecil terasa sakit,
- muntah-muntah, dan
- sensitivitas yang tidak biasa terhadap cahaya terang.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Gejala Bayi Demam Muntah, Sederet Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Perawatan di rumah untuk anak-anak.
Bila Si Kecil mengalami panas dingin, inilah yang perlu orangtua perhatikan dalam melakukan perawatan di rumah.
Mengobati anak yang mengalami panas dingin bergantung pada usia anak, suhu, dan gejala yang menyertainya.
Baca Juga: Tifus Abdominalis Saat Hamil
Secara umum, jika demam anak antara 100ºF dan 102ºF atau di bawah 40 derajat Celsius dan mereka tidak nyaman, semisal, rewel terus, tidak bisa tidur, tidak mau makan, maka anak bisa diberikan parasetamol sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
Penting diingat, saat anak mengalami panas dingin, jangan pernah menyelimutinya secara rapat dengan selimut tebal.
Jika diselimuti rapat-rapat dengan selimut tebal, justru akan membuatnya menjadi menggigil.
Jadi, cukup biarkan anak menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, serta berada di ruangan yang berudara sejuk.
Tindakan yang paling baik adalah menyeka seluruh tubuh anak dengan kain basah terus-menerus selama 5 - 7 menit.
Dengan menguapnya air dari kulit, tubuh ikut didinginkan sehingga saat itu biasanya suhu tubuh juga mulai turun.
Baca Juga: Kenali Suhu Tubuh Saat Bayi Demam
Moms, sebaiknya juga hindari alkohol dalam menyeka ya karena alkohol akan diserap oleh kulit anak.
Melakukan kompres hanya di kepala pun akan menjadi tidak efektif karena kontak permukaan terlalu kecil.
Hal lain yang bisa dilakukan ialah biarkan si kecil banyak minum karena hal tersebut bisa membantu mendinginkan suhu tubuhnya.
Bila timbul demam, sebaiknya ukur suhu ketiak anak dengan termometer sebanyak empat kali sehari tiap 4 - 5 jam.
Moms pun harus mewaspadai bila suhu tubuh tak kunjung turun.
Selain itu, jangan pernah memberikan aspirin kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun karena berisiko sindrom Reye.
Sindrom ini adalah kelainan langka tetapi serius yang dapat terjadi pada anak-anak yang diberi aspirin saat melawan infeksi virus.
Perhatikan ini!
Menurut Mayo Clinic, perawatan panas dingin di rumah tidak berlaku bagi:
- Anak usia di bawah 3 bulan.
- Demam pada anak usia 3 sampai 6 bulan dan anak itu lesu atau mudah tersinggung.
Baca Juga: Anak yang Kejang Demam Kelak akan Menderita Epilepsi?
- Demam pada anak usia 6 sampai 24 bulan yang berlangsung lebih lama dari satu hari.
- Demam pada anak usia 24 bulan sampai 17 tahun yang berlangsung lebih lama dari tiga hari dan tidak merespons pengobatan.
Baca Juga: Jangan Langsung Pergi ke Dokter! Berikut Cara Menurunkan Demam Anak Secara Alami Tanpa Obat
jika anak demam dengan kondisi rewel dan tampak tidak nyaman, para orangtua dapat memberikannya obat demam.
Selain itu, baik anak-anak maupun orang dewasa dianggap perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut apabila suhu badan terukur lebih dari 38 derajat Celsius.
Sementara, jika sudah mencapai angka 40 derajat Celsius, demam yang dialami dapat dikategorikan sebagai demam yang berbahaya, sehingga harus segera diberikan bantuan medis untuk mencegah kondisi berbahaya.
Melansir buku Mini Handbook Kesehatan Anak (2019) oleh dr. Rendi AJI Prihaningtyas, dkk, suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 derajat Celsius.
Seseorang dikatakan demam jika memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius.
Baca Juga: Si Kecil Demam, 7 Langkah Berikut Bisa Mengurangi Panasnya Moms!
Saat masuk ke dalam tubuh, kuman akan mengeluarkan zat kimiawi yang beredar di dalam darah dan mencapai hipotalamus.
Salah satu fungsi hipotalamus adalah sebagai pusat pengatur suhu tubuh.
Saat hipotalamus mendeteksi adanya kuman, suhu tubuh akan dinaikkan, misalnya hingga 38,5 derajat Celsius.
Tujuan kenaikkan suhu tubuh tersebut adalah agar kuman tidak nyaman berada di dalam tubuh.
Jadi, demam dapat dipahami sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Itu dia Moms, hal yang harus dilakukan ketika anak panas dingin.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR