Nakita.id - Banyak dari kita yang pernah mengalami stres saat bekerja. Akibat stres, sering kali apa yang dikerjakan hasilnya menjadi tidak maksimal, bahkan bisa berantakan.
Penelitian yang pernah dilakukan Program Studi Magister Kedokteran Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terhadap para pekerja kantor di Indonesia pada tahun 1990-an menunjukkan, sekitar 30% karyawan pernah mengalami stres di tempat kerja dengan beragam keluhan mulai dari yang ringan sampai berat.
Baca Juga : Krisis Identitas Bisa Berujung Depresi, Atasi Dengan 5 Cara Ini
Sampai saat ini pun, kesehatan mental di lingkungan kerja masih menjadi sorotan, terutama oleh Kementerian Kesehatan RI.
Hal tersebut dikatakan oleh drg. Kartini Rustandi, M.Kes, selaku Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI dalam acara Media Briefing 'Pentingnya Implementasi Budaya K3 dalam Lingkungan Kerja', Selasa (11/12/2018) di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan.
Baca Juga : Penyebab dan Gejala Krisis Identitas, Tanpa Sadar Dialami Banyak Orang
"Saat ini, mental health sudah menjadi salah satu fokus dari Kementerian Kesehatan, karena banyak sekali kasus-kasus gangguan kejiwaan, bukan berarti gila ya. Banyak (karyawan) yang datang mengeluhkan sakit ini padahal sebetulnya bukannya sakit, tapi stres yang menimbulkan rasa sakit," ungkap Kartini.
Kementerian Kesehatan RI yang kini mengasosiasikan pentingnya budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), melalui Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, juga memiliki program dimana seseorang dapat mengelola stres.
Baca Juga : Tangan Kembali Lembut Setelah Lakukan Pekerjaan Rumah Tangga Cukup dengan 4 Bahan Alami Ini
Contohnya, karyawan diberi waktu untuk melepaskan kepenatan atau stres akibat pekerjaan.
Baca Juga : Benarkah Anjing Dapat Membantu Mendeteksi Kanker Pada Seseorang?
"Contohnya Kemenkes memberikan fasilitas fitnes center, saat olahraga kita akan melakukan aktivitas yang mengeluarkan endorfin atau hormon rasa senang," terang Kartini.
Kartini juga mengatakan berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengelola stres di lingkukan kerja.
Seseorang bisa mengambil waktu sekitar 10-20 menit untuk main dulu, dan peregangan juga dapat kita lakukan.
"Ada yang pakai bermain dulu, termasuk juga peregangan bisa menjadi salah satu upaya untuk melepaskan stres dan kejenuhan. Lain dengan peregangan sebelum lari atau olahraga berat lain, kalau ini peregangannya melepaskan diri dari stres," terangnya.
Baca Juga : Masihkah Sulam Alis Menjadi Tren Kecantikan Bagi Perempuan di 2019?
Stres yang tidak dapat dikelola ini juga dapat menimbulkan berbagai penyakit menular maupun tidak menular.
Contohnya, bila seseorang stres lalu meluapkannya dengan makanan, terutama mengonsumsi makanan yang tidak sehat, risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung juga dapat terjadi.
"Begitu stres kita suka lupa, akhirnya makan terus, dan risikonya penyakit tidak menular akan meningkat.
Sedangkan kalau penyakit menular, misalnya dalam satu ruangan ber-AC ini, satu flu, bisa bagi-bagi kesemuanya, juga satu stres semua stres."
Baca Juga : Penuhi Asupan Vitamin C, 4 Fungsinya Luar Biasa Untuk Tubuh!
Yang pasti stres yang tidak dikelola dapat menurunkan kebugaran, kesehatan dan produktivitas. (*)
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR