Nakita.id - Bila Moms dan Dads tengah merencanakan kehamilan, mungkin Moms dan Dads berpikir mengenai sperma yang berkualitas.
Sperma yang berkualitas dan sehat tergantung dari berbagai faktor. Faktor yang dimaksud termasuk kuantitas, gerakan, dan struktur sperma.
Baca Juga : Penelitian: Durasi Tidak Subur Pria Bisa Mempengaruhi Jumlah Sperma
- Kuantitas: Air mani yang dibuang dalam satu kali ejakulasi mengandung setidaknya 15 juta sperma per mililiter.
Terlalu sedikit sperma dalam satu kali ejakulasi mungkin membuat lebih sulit untuk hamil karena ada lebih sedikit sperma yang tersedia untuk membuahi sel telur.
- Gerakan: Untuk mencapai dan membuahi telur, sperma harus bergerak menggeliat dan berenang melalui serviks wanita, rahim, dan saluran telur.
Hal ini dikenal sebagai motilitas. Seorang pria dikatakan subur bila setidaknya 40% spermanya bergerak.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Jenis Ikan Yang Paling Baik Untuk Ibu Hamil
Struktur (morfologi): Sperma yang normal memiliki kepala oval dan ekor panjang yang bekerja sama untuk mendorongnya.
Meskipun tidak sepenting faktor kuantitas atau gerakan sperma tetapi semakin banyak sperma yang miliki bentuk dan struktur yang normal maka semakin besar kemungkinan seseorang dikatakan subur.
Perlu diketahui, ada beberapa masalah kesehatan yang dapat menyebabkan masalah kesuburan pria.
Misalnya seperti masalah di hipotalamus atau kelenjar pituitari, penyakit testis, gangguan transportasi sperma, dan usia.
Tak dapat dipungkiri, usia memengaruhi kemampuan sperma untuk bergerak.
Proporsi sperma normal cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Terutama setelah usia 50 tahun.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab Perut Kencang Di Setiap Trimester Kehamilan
Moms dan Dads tak perlu khawatir, ada beberapa cara untuk membuat sperma berkualitas dan sehat.
Pertahankan berat badan yang sehat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan indeks massa tubuh (BMI) dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma dan pergerakan sperma.
Makan makanan sehat
Pilih banyak buah dan sayuran yang kaya antioksidan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan sperma.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Mencegah infeksi menular seksual (IMS)
Infeksi menular seksual seperti klamidia dan kencing nanah dapat menyebabkan infertilitas pada pria.
Untuk melindungi diri sendiri, batasi jumlah pasangan seksual dan gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seks.
Kelola stres
Stres dapat menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma.
Banyak bergerak
Aktivitas fisik sedang dapat meningkatkan kadar enzim antioksidan yang kuat. Hal ini dapat membantu melindungi sperma.
Jangan merokok dan minum alkohol
Pria yang merokok lebih cenderung memiliki jumlah sperma rendah. Begitupun minum alhokol dapat menyebabkan produksi testosteron berkurang, impotensi, dan produksi sperma menurun.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Waspadai Jamur di Payudara Penyebab Rasa Gatal Saat Menyusui
Hindari pelumas saat berhubungan intim
Pertimbangkan menghindari pelumas selama hubungan seksua seperti penggunaan baby oil, minyak canola, atau putih telur sekalipun karena menurut penelitian, pelumas menurunkan kualitas sperma.
Baca Juga : Agar Perkembangan Otak Anak Optimal, Ini Tips Memilih Mainan Ala Dokter Reisa
Konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang digunakan
Sebabnya calcium channel blockers, antidepresan trisiklik, anti-androgen dan obat lain dapat berkontribusi pada masalah kesuburan.
Hati-hati terhadap racun
Paparan pestisida, timbal dan racun lainnya dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas sperma. (*)
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR