Baca juga : Ini Cara Mengenali Gejala Autisme Sejak Usia Dini
Jadi, apa itu BPA dan mengapa otak itu meresap ke otak anak-anak kita?
Menurut EWG, itu ditemukan 120 tahun yang lalu dan terakhir digunakan untuk memproduksi botol air plastik keras, botol bayi, dan lapisan epoxy dari kaleng makanan logam.
"BPA bisa meniru hormon estrogen dalam tubuh dan mengganggu sistem endokrin, yang perkembangannya berbahaya bagi manusia dan hewan."
Pada tahun 2009, penelitian yang menunjukkan bahwa di saat panas terjadi, BPA dapat mencair, masuk ke dalam botol susu. Itu sebabnya, banyak tekanan kepada produsen botol susu untuk berhenti menggunakan bahan kimia dalam proses pembuatannya.
Belum banyak yang tahu, bahwa meski kandungan BPA sudah banyak hilang pada produk anak-anak, tapi masih banyak digunakan dalam makanan kalengan.
"Penggunaan BPS (Bisphenol-S) pun tidak lebih aman dari BPA," kata Karp. Sebuah baru-baru ini yang dilansir di AS juga menunjukkan bahwa keterpaparan dalam tubuh terhadap BPS dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf di kemudian hari dan hormon laki-laki mungkin sangat terganggu oleh perkembangan sel abnormal ini.
Ironisnya, BPS tidak ditandai dengan jelas pada produk. "Tapi sebenarnya dapat ditemukan di produk bebas BPA. Jadi benar-benar harus hati-hati," lanjut Karp.
Baca juga : Anak Didiagnosa Autis
Setelah melihat penjelasan di atas, jadi apa yang harus dilakukan orangtua? Menurut The Soft Landing, orangtua perlu melakukan:
- Singkirkan wadah plastik yang ditandai dengan produk bebas BPA dan BPS.
- Makanlah sebanyak mungkin buah dan sayuran segar karena buah kalengan perlu diwaspadai. Ingatlah bawa kaleng yang digunakan untuk wadah buah dan sayuran, berpotensi dilapisi oleh BPA dan BPS.
- Pilihlah produk penyimpanan silikon yang bebas kandungan BPA dan BPS. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR