Dampak dari bencana yang terjadi ini membuat komunikasi di sekitaran Palu dan Donggala lumpuh, pasokan listrik terputus, dan ribuan rumah rusak.
Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ini juga ternyata menjadi perhatian dunia karena banyak media internasional juga turut memberitakannya bahkan menjadi berita utama.
Baca Juga : Dihujat Korban Gempa, Pasha Beri Jawaban Tegas, Adelia Justru Minta Maaf!
Seperti The Guardian memberi judul 'Indonesia Tsunami: Dozens Killed in Sulawesi after Powerful Earthquake' (Tsunami di Indonesia: Puluhan Orang Meninggal Dunia di Sulawesi setelah Gempa Bumi Dahsyat).
Dilansir dari New York Times, peneliti Amerika bingung melihat kedasyatan tsunami yang ada di Sulawesi Tengah hingga menghancurkan Kota Palu.
Menurut mereka gempa dengan kekuatan magnitudo 7,7 kemungkinan kecil membuat ombak sebesar itu hingga merusak.
"Kami (peneliti) mengira ini (gempa) bisa menyebabkan tsunami namun tidak sebesar itu," kata Jason Patton seorang ahli geofisika yang menjadi pengajar di Humboldt State University di Kalifornia.
Patton menambahkan,"Ketika peristiwa ini terjadi kami (peneliti) lebih akan menemukan sesuatu hal-hal yang belum kami (peneliti) amati sebelumnya."
Hingga Sabtu (20/10/2018) kemarin tercatat 2.113 orang meninggal dunia akibat dari gempa dan tsunami ini.
Sebaran korban tewas itu di Kota Palu 1.703 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu 1 orang.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR